BREAKING NEWS: Demo Tolak BBM di UIN Suka Kembali Ricuh
Dengan barikade aparat berjejer rapi di timur jembatan Kali Gajahwong.
Penulis: Santo Ari | Editor: Hendy Kurniawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aksi demo mahasiswa di simpang tiga UIN Sunan Kalijaga Yogya kembali ricuh. Awal mula kejadian ketika mahasiswa ingin bergeser dari pertigaan dan melakukan long march ke SPBU Janti. Akan tetapi aparat polisi mencegatnya sebelum mereka bergerak terlalu jauh. Dengan barikade aparat berjejer rapi di timur jembatan Kali Gajahwong.
"Kami memfasilitasi teman-teman untuk melakukan demo, menyampaikan aspirasi. Tetapi tidak boleh menuju ke objek vital, salah satunya SPBU," ujar Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin, Rabu, (19/11/2014) kepada perwakilan mahasiswa.
Saat di cegat, massa kembali melakukan orasi di simpang tiga UIN. Akan tetapi massa yang terlanjur kecewa melakukan aksi lempar batu dan pecahlah bentrok antara mahasiswa dan polisi. Saat terjadi bentrok, aparat sempat menembakan gas air mata ke arah pendemo. Mahasiswa dapat dipukul mundur saat itu setelah bentrok antar kedua kubu berlangsung sekitar 20 menit.
Setelah mahasiswa kembali tenang, perwakilan mahasiswa pun bertemu Kapolres untuk mencoba bernegosiasi. Akan tetapi saat negosiasi, tiba-tiba bentrok kembali terjadi. Kerumunan mahasiswa yang semula berkerumun di Jalan Timoho penggal utara kembali melempari polisi dengan batu. Dalam bentrok untuk kedua kalinya tersebut, tiga mahasiswa yang tengah bernegosiasi diamankan polisi ke Polsek terdekat.
Akan tetapi pada saat bentrok terulang, warga yang mulai kesal justru melempari mahasiswa dengan batu. Kericuhan yang kedua kalinya tersebut berlangsung selama sepuluh menit.
Subroto (25) warga Ambarukmo, memaparkan bahwa dia bersama warga yang lainnya sudah mulai kesal terhadap aksi mahasiswa tersebut.
"Saya yang sedang berada di kontrakan turut merasakan gas air mata, mata saya perih," ungkapnya.
Dia menilai aksi mahasiswa yang cenderung anarkistis justru mengganggu ketenangan warga. Hal itu juga ditambah, karena aksi demo membuat jalanan menjadi macet.
Setelah mahasiswa membubarkan diri sekitar pukul 17.00, kepolisian akhirnya membuka jalan untuk dilalui kendaraan. (*)