Minim Penumpang Gelap, Laba PT KAI Meningkat

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pada keberangkatan H2+3 Lebaran tahun ini, penumpang KA sebanyak 6.570 orang. Jumlah tersebut berkurang  dari tahun lalu dengan penumpang sebanyak 12.054 orang. Pengurangan ini karena pemberlakukan kebijakan pembatasan kapasitas penumpang sesuai jumlah tempat duduk.

Humas PT Kereta Api DAOPS VI Yogya, Eko Budiyanto ketika dihubungi Tribun Jogja menjelaskan, tahun lalu masih banyak tiket berdiri untuk kelas ekonomi dan bisnis. Namun dengan diberlakukannya pembatasan penumpang, maka otomatis menurunkan jumlah penumpang.

"Tahun lalu alokasi untuk tiket berdiri kelas ekonomi sebanyak 50 persen dan untuk kelas bisnis sebanyak 25 persen. Namun diberlakukannya peraturan penumpang sesuai jumlah tempat duduk membuat jumlah penumpan sedikit menurun," jelas Eko melalui sambungan telepon, Jumat (24/8/2012).

Menurutnya, meski jumlah penumpang turun, namun pendapatan PT KAI malah meningkat. Hal itu disebabkan oleh minimnya penumpang gelap. "Tahun-tahun sebelumnya kereta penuh, namun banyak yang tidak membayar. Sekarang lebih jelas dan tertib karena adanya peraturan baru," lanjutnya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, penumpang KA yang berangkat dari wilayah DAOPS VI Yogyakarta baik di Yogya maupun Solo pada H2+3 sebanyak 6570. Perinciannya, 1639 penumpang KA eksekutif, 1261 penumpang kelas bisnis, 3670 penumpang kelas ekonomi.

"Sedikitnya jumlah penumpang kelas bisnis ini karena memang armada KA Bisnis di DAOPS VI juga sedikit. Kami hanya memiliki Senja Utama Solo, Senja Utama Yogya, dan Fajar Utama. Sementara, tahun ini banyak penambahan KA Ekonomi, terutama Ekonomi AC," ulas Eko.(toa)