5 Makanan Olahan Berbahan Singkong yang Lezat dan Bernilai Tradisi
Selain memberikan manfaat mengenyangkan, singkong juga mudah diolah menjadi beragam makanan tradisional yang memiliki makna budaya.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Singkong merupakan salah satu bahan pangan lokal yang sudah sejak lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Selain memberikan manfaat mengenyangkan, singkong juga mudah diolah menjadi beragam makanan tradisional yang memiliki makna budaya.
Dari camilan manis hingga makanan utama, singkong telah menemani berbagai generasi dan menjadi simbol kearifan lokal dalam kuliner nusantara.
Berikut lima olahan singkong yang lezat dan memiliki nilai tradisi tinggi
1. Getuk
Getuk adalah olahan singkong yang dihancurkan dan dicampur dengan gula merah, lalu dibentuk padat dan disajikan dengan taburan kelapa parut.
Makanan ini populer di Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai camilan tradisional yang sederhana namun menggugah selera.
Getuk tidak hanya menghadirkan rasa manis alami singkong, tetapi juga mencerminkan kesahajaan hidup masyarakat pedesaan.
2. Lemet
Lemet adalah penganan tradisional berbahan singkong parut yang dicampur dengan gula merah dan kelapa muda, kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus hingga matang.
Aromanya yang khas membuat lemet sering dijadikan hidangan pada acara adat atau perayaan keluarga di berbagai daerah Indonesia.
3. Singkong Thailand
Meskipun namanya mengandung kata “Thailand”, olahan singkong ini juga populer di Indonesia sebagai hidangan penutup.
Cara pengolahan cukup mudah yaitu dengan cara merebus singkong hingga empuk, lalu disajikan dengan saus santan manis dan kental.
Teksturnya yang lembut serta rasa gurih manisnya membuat sajian ini disukai banyak orang dan mudah diterima di berbagai lidah nusantara.
4. Tape Singkong
Tape singkong atau peuyeum merupakan hasil fermentasi singkong yang menghasilkan rasa manis dengan sedikit sensasi asam dan aroma khas.
Tape sering digunakan sebagai bahan dasar berbagai makanan dan minuman, seperti es tape, kue bolu tape, hingga colenak khas Sunda.
Proses fermentasinya menggambarkan kecerdasan masyarakat tradisional dalam mengawetkan makanan secara alami.
5. Misro
Misro berasal dari bahasa Sunda “amis di jero” yang berarti “manis di dalam”.
Hidangan ini terbuat dari parutan singkong yang dibentuk bulat dan diisi dengan gula merah, kemudian digoreng hingga kecokelatan.
Rasanya gurih di luar namun manis di bagian dalam, menjadikannya camilan favorit yang mudah ditemukan di pasar tradisional.
Singkong bukan hanya bahan makanan serbaguna, tetapi juga bagian dari identitas kuliner Indonesia.
Melalui beragam olahan seperti getuk, lemet, tape, dan misro, kita dapat menikmati kelezatan yang lahir dari tradisi dan kearifan lokal.
Di tengah maraknya makanan modern, menjaga eksistensi olahan singkong berarti turut melestarikan warisan rasa dan budaya bangsa. (MG Kartika Larasati)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.