TOPIK
Puisi WS Rendra
-
Puisi Kekasih W.S Rendra: Kekasihku seperti burung murai Suaranya merdu Matanya kaca Hatinya biru
-
Puisi Janganlah Jauh W.S. Rendra: Janganlah jauh bagai bulan hanya bisa dipandang Jadilah angin
-
Puisi Optimisme W.S. Rendra: Cinta kita berdua adalah istana dari porselen Angin telah membawa
-
Puisi Telah Satu W.S. Rendra: Gelisahmu adalah gelisahku Berjalanlah kita bergandengan
-
Puisi Pahatan W.S. Rendra: Di bawah pohon sawo di atas bangku panjang
-
Puisi Sajak Peperangan Abimanyu W.S. Rendra: Ketika maut mencegatnya di delapan penjuru
-
Puisi Sajak Joki Tobing untuk Widuri W.S. Rendra: Dengan latar belakang gubug-gubug karton
-
Puisi Sajak SLA W.S. Rendra: Murid-murid mengobel klentit ibu gurunya Bagaimana itu mungkin ?
-
Puisi Makna Sebuah Titipan W.S. Rendra: Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku
-
Puisi Sajak Pulau Bali W.S. Rendra: Sebab percaya akan keampuhan 0,2 industri dan yakin bisa memupuk modal nasional
-
Puisi Sajak Tangan W.S. Rendra: Inilah tangan seorang mahasiswa, tingkat sarjana muda, tanganku
-
Puisi Sajak Gadis dan Majikan W.S. Rendra: Janganlah tuan seenaknya memelukku, Ke mana arahnya
-
Puisi Sajak Bulan Mei 1998 Di Indonesia W.S. Rendra: Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja
-
Puisi Rumpun Alang-alang W.S. Rendra: Engkaulah perempuan terkasih, yang sejenak kulupakan, sayang
-
Puisi Surat Cinta W.S. Rendra: Kutulis surat ini kala hujan gerimis bagai bunyi tambur yang gaib
-
Puisi Sajak Pertemuan Mahasiswa W.S. Rendra: matahari terbit pagi ini mencium bau kencing orok
-
Puisi Sajak Rajawali W.S. Rendra: sebuah sangkar besi tidak bisa mengubah rajawali
-
Puisi Sajak Orang Lapar W.S. Rendra: kelaparan adalah burung gagak yang licik dan hitam
-
Puisi Sajak Sajak Cinta W.S. Rendra: Setiap ruang yang tertutup akan retak karena mengandung waktu
-
Puisi Maskumambang W.S. Rendra: Kabut fajar menyusut dengan perlahan Bunga bintaro berguguran
-
Puisi Nota Bene W.S. Rendra: Lunglai ganas karena bahagia dan sedih, indah dan gigih cinta kita
-
Puisi Sajak Bulan Purnama W.S. Rendra: Bulan terbit dari lautan Rambutnya yang tergerai ia kibaskan
-
Puisi Sajak Burung-burung Kondor W.S. Rendra: Angin gunung turun merembes ke hutan, lalu bertiup
-
Puisi Sajak Mata-mata W.S. Rendra: Ada suara bising di bawah tanah Ada suara gaduh di atas tanah
-
Puisi Sajak Tangan W.S. Rendra: Inilah tangan seorang mahasiswa, tingkat sarjana muda
-
Puisi Doa Di Jakarta W.S. Rendra:Tuhan yang Maha Esa, alangkah tegangnya melihat hidup yang tergadai
-
Puisi Lagu Serdadu W.S. Rendra: Kami masuk serdadu dan dapat senapang ibu kami nangis tapi elang
-
Puisi Lagu Seorang Gerilya W.S. Rendra: Engkau melayang jauh, kekasihku Engkau mandi cahaya matahari
-
Puisi Gugur W.S. Rendra: Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya Tiada kuasa lagi menegak
-
Puisi Gerilya W.S. Rendra: Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling di jalan Angin tergantung
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved