Puisi WS Rendra

Puisi Sajak Bulan Purnama W.S. Rendra: Bulan terbit dari lautan Rambutnya yang tergerai ia kibaskan

Puisi Sajak Bulan Purnama W.S. Rendra: Bulan terbit dari lautan Rambutnya yang tergerai ia kibaskan

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
net
Penyair W.S. Rendra. Puisi Sajak Bulan Purnama W.S. Rendra: Bulan terbit dari lautan Rambutnya yang tergerai ia kibaskan 

Puisi Sajak Bulan Purnama W.S. Rendra

Bulan terbit dari lautan.
Rambutnya yang tergerai ia kibaskan.
Dan menjelang malam,
wajahnya yang bundar,
menyinari gubug-gubug kaum gelandangan
kota Jakarta.
Langit sangat cerah.
Para pencuri bermain gitar.
dan kaum pelacur naik penghasilannya.
Malam yang permai
anugerah bagi sopir taksi.
Pertanda nasib baik
bagi tukang kopi di kaki lima.
Bulan purnama duduk di sanggul babu.
Dan cahayanya yang kemilau
membuat tuannya gemetaran.
kemari, kamu ! kata tuannya
Tidak, tuan, aku takut nyonya !
Karena sudah penasaran,
oleh cahaya rembulan,
maka tuannya bertindak masuk dapur
dan langsung menerkamnya
Bulan purnama raya masuk ke perut babu.
Lalu naik ke ubun-ubun
menjadi mimpi yang gemilang.
Menjelang pukul dua,
rembulan turun di jalan raya,
dengan rok satin putih,
dan parfum yang tajam baunya.
Ia disambar petugas keamanan,
lalu disuguhkan pada tamu negara
yang haus akan hiburan.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved