Program Naturalisasi Pemain Timnas Malaysia Bermasalah, Berujung Sanksi dari FIFA, FAM Geger

FIFA menjatuhkan sanksi kepada federasi sepakbola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasinya

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Instagram.com/malaysia_nt
NATURALISASI MALAYSIA - Pemain bek-tengah kelahiran Argentina, Facundo Graces, tampil perdana untuk Timnas Malaysia pada laga Kualifikasi Piala Asia 2027 menghadapi Vietnam di Stadion Bukit Jalil, 10 Juni 2025. FIFA sudah beberkan bukti pemalsuan, namun Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) masih keras kepala bahwa 7 pemain naturalisasinya tak ilegal. Sebut keputusan FIFA tidak benar dan tidak adil. (Instagram Malaysia NT - 20/8/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM FIFA menjatuhkan sanksi kepada federasi sepakbola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasinya karena memalsukan data kelahiran kakek dan nenek ketujuh pemain naturalisasinya.

Akibat pelanggaran tersebut, FIFA menjatuhkan sanksi berupa denda sebesar 2.000 CHF atau sekitar Rp41,8 juta, disertai larangan bermain selama 12 bulan di level internasional kepada tujuh pemain naturalisasi Malaysia.

Ketujuh pemain yang dijatuhi sanksi tersebut adalah Gabriel Felipe Arrocha Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui dan Hector Alejandro Hevel.

Kemudian juga menjatuhkan sanksi denda kepada FAM sebesar 350 ribu CHF, setara dengan Rp7,3 miliar, atas keterlibatan langsung dalam pemalsuan dokumen dan kegagalan menjalankan proses verifikasi sesuai regulasi FIFA.

Dikutip dari Tribunnews.com, sanksi itu diberikan setelah FIFA melakukan penyelidikan mendalam terhadap dokumen yang diajukan FAM dalam proses naturalisasi sejumlah pemain.

Dalam penyelidikan tersebut, ditemukan adanya manipulasi data terkait dengan dokumen yang digunakan untuk membuktikan garis keturunan pemain agar memenuhi syarat naturalisasi.

Sebelumnya, FIFA telah menjatuhkan denda dan sanksi administratif kepada FAM pada Jumat (26/9/2025). Badan sepak bola dunia itu juga memberi waktu 10 hari kepada FAM untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Melalui pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa (7/10/2025) dini hari WIB, FIFA menegaskan bahwa FAM terbukti melakukan kecurangan dengan cara memalsukan data kelahiran kakek-nenek tujuh pemain naturalisasi yang diajukan kepada federasi dunia.

Menurut FIFA, apa yang dilakukan oleh FAM dan 7 pemain naturalisasinya telah Pasal 22 Kode Disiplin FIFA karena menggunakan dokumen palsu dalam proses naturalisasi dan perpindahan asosiasi.

Dalam hasil penyelidikan yang dipublikasikan secara resmi, FIFA menemukan bahwa tidak satu pun kakek-nenek dari ketujuh pemain tersebut lahir di Malaysia, seperti yang tercantum dalam berkas pengajuan FAM.

Sebaliknya, mereka berasal dari berbagai negara seperti Spanyol, Argentina, Brasil, hingga Belanda.

Salah satu kasus yang paling menonjol adalah dokumen milik bek Deportivo Alaves, Facundo Garces.

Dalam berkas yang diajukan FAM kepada FIFA pada Juni 2025, disebutkan bahwa kakeknya, Carlos Rogelio Fernandez, lahir di Penang, Malaysia.

Namun, hasil penyelidikan FIFA menemukan adanya ketidaksesuaian data antara dokumen tersebut dengan catatan resmi.

Berdasarkan akta kelahiran asli, Carlos Rogelio Fernandez sebenarnya lahir di Santa Fe, Argentina, bukan di Malaysia sebagaimana diklaim dalam berkas FAM.

FIFA menilai kasus ini sebagai pelanggaran berat terhadap prinsip kejujuran dan integritas kompetisi, serta menjadi masalah serius dalam upaya menjaga keabsahan proses naturalisasi pemain di tingkat internasional.

Meski demikian, FIFA belum mengumumkan keputusan terkait kemungkinan pembatalan hasil pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2027 yang melibatkan Malaysia.

Hal ini lantaran mayoritas pemain yang dimaksud baru memperkuat tim nasional pada ajang tersebut, yang berlangsung pada periode Maret hingga Juni 2025.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi FAM, yang dalam beberapa tahun terakhir gencar menjalankan program naturalisasi pemain untuk memperkuat tim nasional Malaysia.

Imbas sanksi dari FIFA juga merembet hingga ke level klub, baik di kompetisi domestik Malaysia maupun di luar negeri.

Di dalam negeri, Malaysian Football League (MFL) mengambil langkah tegas dengan menjatuhkan skors selama masa hukuman berlaku kepada tiga pemain Johor Darul Takzim (JDT), yakni Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.

Tak berhenti di situ, efek domino juga dirasakan sejumlah klub luar negeri yang diperkuat pemain naturalisasi Malaysia lainnya.

Mereka adalah Facundo Tomas Garces (Deportivo Alaves, Spanyol), Imanol Javier Machuca (Velez Sarsfield, Argentina), Rodrigo Julian Holgado (America de Cali, Kolombia), serta Gabriel Felipe Arrocha (Unionistas, Spanyol).

Salah satu yang langsung terkena dampak adalah Facundo Tomas Garces, yang terlihat absen saat Deportivo Alaves kalah 0-1 dari Mallorca dalam lanjutan La Liga, 27 September 2025 lalu.

Dengan keputusan FIFA yang telah bersifat final, Alaves dipastikan harus kehilangan Garces selama 12 bulan ke depan, sebuah kehilangan besar mengingat sang bek menjadi andalan di lini belakang klub tersebut sejak awal musim.

Baca juga: Haljeta Rajin Jemput Bola ke Belakang, Ungkap Instruksi Pelatih PSIM Yogyakarta ​

Respon FAM

Menyikapi sanksi dari FIFA tersebut, FAM langsung bereaksi.

Menurut FAM, keputusan FIFA yang memberikan sanksi kepada federasi dan 7 pemain naturalisasinya merupakan tindakan yang tidak adil dan tidak tepat.

Dalam pernyataannya, FAM menegaskan bahwa pihaknya menolak keras kesimpulan FIFA yang menyebut adanya unsur pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi tujuh pemain warisan Malaysia.

“FAM memandang serius beberapa kesimpulan, khususnya dakwaan bahwa para pemain memperoleh dokumen yang dipalsukan atau dengan sengaja berusaha untuk mengelakkan peraturan kelayakan. FAM menegaskan bahwa tiada sebarang bukti yang menyokong dakwaan ini telah dikemukakan oleh FIFA,” tulis FAM dikutip dari Tribunnews.com.

FAM juga menegaskan bahwa seluruh proses administrasi dan dokumen kelayakan para pemain telah disusun dan disahkan sesuai prosedur resmi yang berlaku.

“Segala dokumentasi dan penyerahan berkaitan kelayakan pemain telah disediakan, disahkan, dan diuruskan sepenuhnya oleh FAM mengikut prosedur yang ditetapkan."

"Pada setiap masa, para pemain bertindak dengan penuh niat baik, bergantung sepenuhnya kepada proses pengesahan dan pendaftaran yang dijalankan oleh FAM,” lanjut pernyataan itu.

Badan sepak bola tertinggi Malaysia tersebut menilai bahwa tuduhan FIFA telah menimbulkan citra negatif yang tidak berdasar terhadap federasi dan para pemain.

“FAM berpendapat baawa gambaran ini adalah tidak tepat serta tidak adil, dan perkara ini akan dibangkitkan secara menyeluruh melalui proses rayuan resmi."

"FAM tetap mempertahankan kepentingan bola sepak negara, melindungi hak para pemain, serta memastikan proses ini berjalan dengan telus dan mengikut peraturan,” tegas FAM.

Sebagai langkah lanjutan, FAM berjanji akan memperjuangkan kasus tersebut dan membersihkan nama mereka di mata dunia.

FIFA sendiri telah memberikan tenggat waktu kepada FAM untuk memberikan jawaban resmi atas alasan keputusan yang dijatuhkan dalam waktu tiga hari.

Setelah itu, FAM masih memiliki lima hari tambahan untuk mengajukan banding secara resmi ke Komite Banding FIFA.

Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved