Uma Mentawai: Arsitektur Komunal yang Menyatu dengan Filosofi Hutan Alam
Uma tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlindung fisik, tetapi juga sebagai pusat aktivitas sosial dan spiritual Suku Mentawai.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Hal ini dilakukan bukan sebagai pajangan semata, melainkan sebagai upaya untuk menjaga komunikasi dengan roh hewan tersebut.
Masyarakat Mentawai meyakini bahwa relasi yang baik dengan roh hewan buruan penting untuk menjaga kelestarian populasi satwa di hutan, sekaligus memohon keselamatan bagi para pemburu.
Uma adalah representasi yang mendalam tentang bagaimana budaya dapat hidup harmonis dengan lingkungan alam.
Arsitektur rumah adat Mentawai mengajarkan tentang pentingnya kearifan lokal, keberlanjutan, dan penghormatan terhadap alam semesta.
Melestarikan Uma berarti melestarikan identitas Suku Mentawai serta filosofi hidup yang menjadikan hutan bukan sekadar sumber daya, melainkan bagian tak terpisahkan dari diri mereka. (MG Awega Yunita Sara)
Filosofi dan Makna Jumlah Tangga pada Rumah Adat Suku Baduy |
![]() |
---|
Event Seni dan Budaya di Jogja 10 hingga 11 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Mengenal 6 Teknik Pembuatan Batik Indonesia yang Unik dan Beragam |
![]() |
---|
Hari Batik Nasional: Warisan Budaya Bangsa yang Kian Mendunia di Era Digital |
![]() |
---|
25 Caption Terbaik untuk Twibbon Hari Batik Nasional 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.