Daftar Nama 13 Raja Majapahit, Dari Awal Pemerintahan Hingga Keruntuhan

Berikut adalah daftar nama raja-raja Majapahit beserta masa pemerintahannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber,

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
Pinterest
Foto Candi Bajang Ratu, salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit (Pinterest) 

TRIBUNJOGJA.COM - Kerajaan Majapahit dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara.

Dilansir dari jurnal Kajian Ilmiah Interdisipliner dengan judul Kerajaan Majapah: Awal Masa Kejayaan Samapai Masa Keruntuhan dan Peninggalannya karya Regita Putri dan Reka Seprina, Kerajaan Majapahit yang ada di Nusantara dan merupakan kerajaan terakhir yang didirikan di abad ke 13 M.

Majapahit diperkirakan terbentuk setelah Dinasti Singasari runtuh pada tahun 1292 M atau pada abad ke-13.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk bersama Patih Gajah Mada.

Namun, setelah itu perlahan mengalami kemunduran hingga akhirnya runtuh pada awal abad ke-16.

Berikut adalah daftar nama raja-raja Majapahit beserta masa pemerintahannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber,

Daftar Nama-Nama 13 Raja Kerajaan Majapahit

1. Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana) – 1293–1309 M

Raden Wijaya adalah pendiri sekaligus raja pertama Majapahit. Ia mendirikan kerajaan setelah runtuhnya Singasari akibat serangan Jayakatwang dari Kediri.

Dengan kecerdikan diplomasi dan strategi militer, ia berhasil mengusir pasukan Mongol dan mendirikan Majapahit pada 1293.

Raden Wijaya juga membangun dasar kuat bagi kerajaan dengan mengembangkan perdagangan serta menjalin hubungan diplomatik dengan Cina dan Kamboja.

2. Jayanegara (Sri Jayanegara/Kalagemet) – 1309–1328 M

Raja kedua Majapahit ini tidak lain adalah putra Raden Wijaya dari permaisuri Gayatri. 

Pada masa pemerintahannya, Jayanegara menghadapi banyak pemberontakan.

Meski dijuluki Kala Gemet (orang lemah), ia mampu menumpas pemberontakan dari Sadeng, Keta, dan Wurawari.

Menurut kitab Pararaton, ia meninggal akibat dibunuh oleh tabib istananya, Ra Tanca.

3. Tribhuwana Wijayatunggadewi (Sri Gitarja) – 1328–1350 M

Ratu pertama Majapahit yang naik tahta setelah Jayanegara wafat tanpa pewaris laki-laki.

Pada masa pemerintahannya, Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih dan mengucapkan Sumpah Palapa.

Sejak itu, Majapahit semakin berkembang pesat melalui ekspansi wilayah.

4. Hayam Wuruk (Sri Rajasanagara) – 1350–1389 M

Hayam Wuruk adalah raja paling terkenal dalam sejarah Majapahit.

Masih dengan dukungan Patih Gajah Mada, ia membawa kerajaan mencapai puncak kejayaan.

Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh Nusantara.

Kitab Negarakertagama mencatat bagaimana ia memimpin dengan bijak, adil, dan selalu memperhatikan kesejahteraan rakyat.

5. Wikramawardhana – 1389–1429 M

Menantu Hayam Wuruk yang menikahi Kusumawardhani, putri mahkota Majapahit.

Masa pemerintahannya ditandai dengan Perang Paregreg melawan Bhre Wirabhumi.

Perang saudara ini berlangsung hingga 12 tahun dan melemahkan Majapahit secara signifikan.

6. Ratu Suhita (Dyah Ayu Kencana Wungu) – 1429–1447 M

Anak Wikramawardhana yang dikenal dengan kebijakan membangkitkan kearifan lokal.

Ia menghadapi tantangan dari Kerajaan Blambangan dan juga mengirim utusan ke Cina.

Namun, ia terkenal keras dalam memberikan hukuman, seperti eksekusi terhadap Bhra Narapati.

7. Kertawijaya (Brawijaya I) – 1447–1451 M

Adik bungsu Ratu Suhita ini menjadi raja ketujuh Majapahit.

Ia mulai menggunakan gelar Brawijaya, yang kemudian identik dengan dinasti Majapahit.

Pemerintahannya singkat, namun penting karena membuka era baru dalam tradisi kerajaan.

8. Rajasawardhana (Brawijaya II) – 1451–1453 M

Masa pemerintahannya hanya berlangsung dua tahun, menjadikannya salah satu raja Majapahit dengan periode terpendek.

Meski demikian, ia dikenal bijak dan sempat mengirim utusan ke Tiongkok pada 1452.

9. Purwawisesa (Girishawardhana/Brawijaya III) – 1456–1466 M

Naik tahta setelah kekosongan selama tiga tahun.

Ia berusaha mempertahankan Majapahit dari serangan Kesultanan Demak. Namun, kekuatan Majapahit semakin melemah.

10. Bhre Pandansalas (Suraprabhawa/Brawijaya IV) – 1466–1468 M

Pemerintahannya singkat dan ditandai oleh kemunduran Majapahit.

Ia menghadapi perpecahan wilayah serta tekanan dari Demak.

11. Bhre Kertabumi (Brawijaya V) – 1468–1478 M

Raja yang sering dikaitkan dengan kisah-kisah legenda.

Diyakini sebagai ayah Raden Patah, pendiri Kesultanan Demak.

Masa pemerintahannya penuh dengan konflik internal serta tekanan eksternal dari Islam yang semakin kuat.

12. Girindrawardhana (Brawijaya VI) – 1478–1489 M

Naik tahta setelah mengalahkan Bhre Kertabumi.

Ia mencoba memulihkan Majapahit namun gagal menghadapi serangan Demak.

Pemerintahannya menandai fase akhir kejayaan Majapahit.

13. Patih Udara – 1489–1527 M

Penguasa terakhir Majapahit.

Ia awalnya seorang patih yang kemudian menjadi raja.

Pada masa pemerintahannya, serangan Kesultanan Demak semakin kuat hingga akhirnya Majapahit runtuh total pada 1527–1528.

Baca juga: Sejarah ORI, Uang Pertama RI yang Dicetak di Jogja Tahun 1946

Daftar raja-raja di atas menunjukkan perjalanan panjang Majapahit, dari kejayaan hingga keruntuhan.

Puncak kekuasaan dicapai pada masa Hayam Wuruk, namun setelah wafatnya sang raja, konflik internal dan serangan eksternal membuat Majapahit perlahan melemah.

Meski telah runtuh, warisan Majapahit masih terasa hingga kini, mulai dari candi-candi peninggalan hingga semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi dasar persatuan bangsa Indonesia modern.

(MG/Sabbih Fadhillah)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved