Harga BBM Naik Lagi per November 2025, Pertamina hingga Vivo Kompak Sesuaikan Tarif

Bukan hanya Pertamina dan Shell, perusahaan penyedia BBM lain seperti BP dan Vivo juga mengikuti langkah serupa dengan melakukan penyesuaian harga di awal bulan ini.

Penyesuaian dilakukan berdasarkan berbagai faktor, mulai dari biaya distribusi dan operasional, fluktuasi harga minyak mentah global, hingga kurs mata uang yang turut memengaruhi harga jual akhir di SPBU.

Beberapa produk unggulan milik BP-AKR, misalnya, mengalami penurunan tipis untuk menjaga daya saing pasar.

Sementara itu, Vivo Energy Indonesia juga menyesuaikan tarif di hampir seluruh jaringan SPBU-nya, dengan tren kenaikan ringan pada bahan bakar beroktan tinggi.

Penyesuaian Harga BBM, Cerminan Dinamika Pasar Global

Kenaikan dan penurunan harga BBM setiap awal bulan bukanlah hal baru.


Perubahan tersebut mencerminkan dinamika pasar minyak dunia, yang sangat dipengaruhi oleh situasi geopolitik, permintaan global, serta produksi dari negara-negara eksportir minyak (OPEC+).

Menurut para pengamat energi, tren harga minyak mentah dunia yang cenderung stabil di kisaran USD 80–85 per barel membuat perusahaan migas di Indonesia perlu menyesuaikan harga agar tetap sejalan dengan kondisi pasar dan nilai tukar rupiah.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )