Duka UIN Walisongo: Wisata Tubing Berakhir Tragis di Sungai Genting
enam mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang tengah melaksanakan kegiatan wisata tubing di Sungai Genting, Kabupaten Kendal terseret banjir
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Ringkasan Berita:
- Enam mahasiswa UIN Walisongo terseret banjir saat wisata tubing di Sungai Genting, Kendal, Selasa (4/11/2025); tiga ditemukan tewas dan tiga lainnya masih hilang.
- Pencarian oleh tim SAR gabungan terus dilanjutkan meski terkendala arus deras, sementara sembilan mahasiswa lain selamat namun syok.
- UIN Walisongo dan Pemkab Kendal menyampaikan duka cita serta berkoordinasi dalam pencarian dan pendampingan keluarga korban.
TRIBUNJOGJA.COM, KENDAL - Sebanyak enam mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang tengah melaksanakan kegiatan wisata tubing di Sungai Genting, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal terseret banjir pada Selasa (4/11/2025).
Sebanyak tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan tiga lainnya dinyatakan hilang.
Ketiga korban tewas yakni M Labib Rizqi (21), warga Pekalongan; Syifa Nadilah (21), warga Pemalang; dan Riska Amelia (21), warga Pemalang.
Ketiganya merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum Keluarga Islam atau Ahwal al-Syakhsyiyyah, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), UIN Walisongo.
Sementara tiga mahasiswa yang dinyatakan hilang yaknim Nabila Yulian Dessi Pramesti (21), warga Bojonegoro, Jawa Timur; Bima Pranawira (21) warga Gresik, Jawa Timur; serta Muhammad Jibril Asyarofi (21), warga Jepara.
Pencarian terhadap ketiga korbann hilang dilanjutkan pada Rabu (5/11/2025) pagi ini dengan melibatkan tim SAR gabungan.
Dikutip dari Tribun Jateng, kejadian memilukan ini bermula saat 15 mahasiswa UIN Walisongo menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kendal, sejak pertengahan Oktober silam.
Di sela-sela kegiatan KKN, mereka datang ke sekitar lokasi wisata Tubing Genting Jolinggo di Desa Getas.
Para mahasiswa tersebut kemudian bermain air.
Nahas, sekitar pukul 14.00 WIB, tiba-tiba banjir datang dan menyeret para mahasiswa
Sebanyak enam mahasiswa tak sempat menyelamatkan diri dan langsung terseret banjir bandang.
"Kejadiannya sekira pukul 14.00. Banjir bandang di sungai tersebut memang kerap terjadi, terutama jika daerah atas hujan deras," kata Nafis Akmala, warga setempat, kepada Tribun Jateng, Selasa sore.
"Kami tahu langit saat itu di wilayah atas gelap dan diduga sedang hujan deras," sambungnya.
Warga yang mendapatkan informasi ada enam mahasiswa yang terseret banjir, warga sekitar langsung melakukan pencarian dengan menyusuri tepian sungai.
Upaya warga untuk mencari korban akhirnya membuahkan hasil.
Warga menemukan salah satu korban berjenis kelamin pemermpuan di tepi sungai di wilayah Dusun Jolinggo.
Tim SAR gabungan bersama warga akhirnya kembali menemukan dua jenazah lainnya.
Sementara tiga lainnya masih dalam pencarian.
Sekretaris BPBD Kendal menjelaskan, peristiwa hanyut terjadi pada pukul 13.53.
Secara tiba-tiba, hujan deras mengguyur kawasan Kendal bagian atas sehingga membuat arus sungai dilanda banjir dari hulu.
"Saat kejadian kondisi arus sungai banjir bandang karena daerah atas hujan deras," terangnya.
Korban selamat syok
Sementara itu, petugas Tim Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Singorojo, Endah mengatakan, terdapat 15 mahasiswa yang saat itu bermain air di lokasi wisata tersebut.
“Enam (mahasiswa) terbawa arus, sembilan lainnya selamat, meski dalam keadaan syok,” kata Endah.
Mahasiswa yang selamat kemudian menjalani pendampingan dan pemulihan di posko KKN.
“Tadi mahasiswa yang selamat masih syok dan hanya menatap di pinggir sungai, lalu warga membawanya kembali ke posko KKN,” imbuhnya.
Hingga Selasa petang, petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Search and Rescue (SAR), dan relawan masih terus mencari keberadaan korban dengan menyusuri aliran Sungai Genting hingga ke Sungai Bodri.
Warga di sepanjang aliran sungai diminta waspada dan ikut membantu memantau kemungkinan korban terseret hingga ke wilayah bawah.
Proses pencarian terkendala kondisi arus sungai yang deras.
Koordinator Lapangan Satgas BPBD Kendal, Ahma Garlih mengatakan, pencarian dilakukan dengan membagi tim menjadi tiga regu.
Regu pertama menyisir sekitar lokasi Tubing Jolinggo, regu kedua di wilayah Desa Banyuringin, Kecamatan Singorojo, dan regu ketiga di area Jembatan Singorojo.
Pencarian dihentikan sementara, pada Selasa petang, dan akan dilanjutkan lagi, pada Rabu (5/11/2025) ini mulai pukul 07.00
BPBD Kendal mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sungai saat curah hujan tinggi.
Sebab, potensi banjir bandang masih sangat besar.
UIN Walisongo Berduka
Tragedi yang menimpa belasan mahasiswa KKB di Kendal itu menjadi duka bagi UIN Walisongo.
Rektor UIN Walisongo, Prof Dr Nizar MAg, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang menimpa mahasiswanya tersebut.
Nizar berkomitmen penuh universitas dalam penanganan musibah tersebut.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal. Atas nama universitas, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban,” kata Nizar kepada Tribun Jateng, Selasa petang.
“Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR untuk mendukung upaya pencarian serta mendampingi keluarga mahasiswa di lokasi,” lanjutnya.
Nizar menyatakan bela sungkawa atas meninggalnya tiga mahasiswa dalam musibah tersebut.
“Kami memanjatkan doa agar tiga mahasiswa lainnya segera ditemukan dalam keadaan terbaik," jelasnya.
Nizar menegaskan, universitas akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN, terutama terkait keamanan, mitigasi risiko, dan pengawasan kegiatan lapangan.
“Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama universitas,” kata Nizar.
“KKN adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun harus selalu dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang,” tandasnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, kata Nizar, UIN Walisongo telah mengambil beberapa langkah yakni menurunkan tim pendamping universitas dan dosen pembimbing KKN untuk mendampingi keluarga korban dan membantu proses pencarian di Kendal.
Selain itu, UIN Walisongo juga berkoordinasi dengan BPBD Kendal, Kantor SAR Semarang, dan aparat setempat dalam proses pencarian, dan menyediakan layanan konseling dan dukungan spiritual bagi mahasiswa dan keluarga yang terdampak.
“Kami juga melakukan evaluasi dan penguatan sistem keamanan kegiatan KKN di seluruh lokasi penugasan,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, langsung menuju ke Puskesmas 1 Singorojo untuk melihat jenazah mahasiswa UIN Walisongo yang telah ditemukan, pada Selasa petang.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Soewondo, Kendal, untuk dilakukan penjemputan bersama keluarga.
Tika, sapaan akrabnya, mengatakan, pihaknya ikut berduka cita atas musibah yang menimpa mahasiswa KKN tersebut.
"Kami Pemkab Kendal ikut berduka cita atas musibah yang menimpa mahasiswa KKN ini. Untuk keluarga korban tadi sudah dihubungi," tutur Tika.
Dia menuturkan, pencarian hingga Selasa sore belum membuahkan hasil maksimal.
Oleh karena itu, pencarian akan dilanjutkan pada Rabu (5/11/2025) pagi ini mulai pukul 07.00. "Tentunya dari kami (Pemkab Kendal—Red) akan tetap memantau,” kata Tika.
“Semoga para korban yang belum ditemukan segera bisa dievakuasi," imbuhnya.
Artikel ini sudah tayang di Tribun Jateng.
| PLN UID Jateng-DIY Rehabilitasi Mangrove Pantai Lewat Program Mageri Segoro |
|
|---|
| PSS Sleman Menang Lagi, Super Elja Ukir Lima Kemenangan Beruntun Usai Taklukkan Tornado Kendal |
|
|---|
| Injai Bawa PSS Sleman Unggul 1-0 Atas Tornado Kendal di Babak Pertama |
|
|---|
| Daftar Susunan Pemain PSS Sleman vs Tornado Kendal, Adu Tajam Striker Lokal dan Asing |
|
|---|
| 9 Ribu Tiket PSS Sleman vs Tornado Kendal Habis Terjual dalam Sekejap |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.