Rapat Paripurna Penentuan Nasib Bupati Pati Sudewo Digelar Siang Ini

Nasib Bupati Sudewo, apakah akan dilengserkan dari kursi orang nomor satu di Kabupaten Pati atau tidak akan ditentukan siang hari ini

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA
DOA BERSAMA : Masyarakat Pati Bersatu gelar doa bersama di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, Kamis (30/10/2025) 

“Semua jalur sudah kita plotting petugas dari lalu lintas, kita arahkan untuk pengalihan arus demi kelancaran lalu lintas,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang ingin beraktivitas di sekitar alun-alun.

“Kami mohon maaf kepada masyarakat di Kota Pati, khususnya yang mau mengakses alun-alun. Untuk hari ini kita alihkan sementara,” kata Jaka.

Kemudian untuk mencegah terjadinya bentrokan antarkubu, Jaka mengungkapkan sudah menyiapkan langkah antisipasi.

"Informasi sementara dari kedua kubu akan menghadirkan massa, tentunya kita harus siap dengan segala konsekuensinya mengamankan semua aksi ini dengan aman, kondusif, tidak rusuh, dan tidak anarkis," ucap Jaka.

Baca juga: Nelayan Hilang Diterjang Ombak di Pantai Nglolang Gunungkidul Ditemukan Sudah Meninggal Dunia

Dipisah

  • Kubu pendukung Bupati Sudewo akan ditempatkan di sisi utara gedung DPRD
  • Kubu kontra Bupati Sudewo akan ditempatkan di sisi selatan gedung DPRD

Nantinya, kedua kubu akan dipisahkan. Pihak yang pro dengan bupati akan ditempatkan di sebelah utara Gedung DPRD Pati, sementara pihak yang kontra dengan bupati bakal ditempatkan di sebelah selatan gedung. 

 "Dengan kehadiran dua kubu ini, tentu kita antisipasi dengan menempatkan konsentrasi titik dari tempat yang berbeda. Nanti kita plotting dan kita surati antara kedua kubu ini bahwa untuk AMPB (Aliansi Masyarakat Pati Bersatu) atau kelompok yang kontra ini ada di sekitar alun-alun atau sisi selatan DPRD, nanti pihak dari yang pro di sisi utara," jelasnya.

 Jaka menambahkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Sekretaris DPRD Pati, kedua kubu tersebut tidak diperkenankan masuk ke dalam ruang sidang rapat paripurna.

"Ini terbuka untuk umum, tapi tidak dihadiri kedua kubu di ruang rapat, namun bisa disaksikan via live streaming dan sebagainya lewat media," katanya.

 "Nanti yang diundang dari media untuk ke kantor DPRD, ini untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan dan tata tertib di dalam sidang," imbuhnya.

"Kami tidak menghendaki masyarakat berbenturan dengan petugas. Kita petugas dan masyarakat adalah saudara, kita menganggap masyarakat adalah saudara dan kawan kita, jadi tolong bijak dan arif dalam melaksanakan penyampaian pendapat di muka umum," jelas dia.

Ia berpesan kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, terfitnah, ataupun terhasut oleh siapapun.

"Jadi kita mengharapkan aksi besok betul-betul kondusif. Kita sudah punya pengalaman tanggal 13, jangan sampai terjadi lagi di Pati," tegasnya.

Sementara itu pada Kamis (30/10/2025) malam, sejumlah warga yang tergabung dalam aliansi Masyarakat Pati Bersatu (MPB) menggelar doa dan menyiram air kembang ke Kantor Bupati dan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati.

Koordinator MPB, Teguh Istiyanto, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan agar panitia khusus (pansus) hak angket DPRD Pati menyepakati pemakzulan Sudewo sebagai bupati.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved