Tragedi Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny : 104 Selamat, 67 Meninggal

Jumlah korban tragedi ambruknya bangunan mushola Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur sebanyak 171 orang

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJATIM.COM/Fatimatuz Zahroh
PENCARIAN KORBAN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memeluk orang tua korban runtuhnya musholah Pondok Pesantren Al Khoziny yang tengah menunggu proses identifikasi jenazah di RS Bhayangkara, Selasa (7/10/2025) dini hari. 

Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa menyebut setelah operasi penyelamatan selesai, fokus utama saat ini adalah penanganan jenazah korban yang belum teridentifikasi.

Selain itu juga melakukan pendampingan psikologi dan spiritual kepada para santri.

“Per hari Selasa ini fokus penanganan di RS. Bhayangkara Polda Jatim bersama Tim DVI. Pendampingan psikologis dan spiritual sangat penting agar para santri bisa pulih dari trauma. Ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa.

Khofifah mengatakan menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban baik sebagai pribadi maupun pemerintah.

Khofifah pun tak lelah serta tetap setia dan penuh kesabaran mendampingi serta menenangkan para orang tua dan keluarga korban dalam pengumpulan data di Ruang Ante Mortem (AM) di RS Bhayangkara Surabaya. 

Gubernur Khofifah tak segan langsung menemui para keluarga korban yang berada di ruang tunggu keluarga.  

Tak hanya memberikan penguatan moral, Gubernur Khofifah juga turut membantu menghubungi keluarga korban lain yang berada di Bangkalan agar dapat segera datang ke Surabaya untuk proses pencocokan data Ante Mortem.

“Proses identifikasi masih terus dilakukan secara teliti dan hati-hati oleh tim DVI dengan mencocokan  data Ante Mortem (AM) dan Post Mortem (PM) serta DNA,” ungkapnya. 

Kinerja Tim DVI bersama tim Ante Mortem dan Post Mortem, menurut Khofifah sungguh luar biasa. Mereka bekerja keras 24 jam nonstop melakukan kerja maraton dan profesional dan sangat proaktif. Koordinasi demi koordinasi dilakukan secara intens.

Artikel ini sudah tayang di Tribun Jatim.

 

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved