Wamen Transmigrasi Viva Yoga Tinjau Kawasan Translok di Imogiri, Warga Usul Perbaikan Jalan

Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi disambut hangat warga Desa Karang Tengah, Imogiri, Bantul

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
KUNJUNGAN : Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi berbincang dengan warga saat meninjau kawasan transmigrasi lokal Karang Tengah, Imogiri, Bantul, Sabtu (4/10/2025). Dalam kunjungan itu, warga menyampaikan aspirasi terkait perbaikan jalan dan penguatan ekonomi lokal. 

“Aspirasi warga Translok Karang Tengah, khususnya RT 06 dan RT 07, adalah perbaikan jalan aspal yang sudah rusak parah, perbaikan talud yang juga mengalami kerusakan, dan peningkatan akses ke arah selatan karena jalannya rawan. Tahun ini saja, sudah dua kali ada mobil yang terperosok di sana,” ujarnya.

Subur menceritakan, infrastruktur di Karang Tengah mulai dibangun setelah adanya usulan dari warga kepada Kementerian.

 “Ketika saya pertama kali datang ke sini, jalan masih berupa jalan tanah dan berlumpur jika hujan. Kalau saya membawa motor untuk berangkat mengajar ke sekolah, saya harus membawa uthik (kayu kecil), untuk membersihkan lumpur yang menempel di roda. Waktu itu saya sudah beberapa kali mengusulkan kepada Kementerian, dan alhamdulillah beberapa permohonan akhirnya dikabulkan. Pertama, pembangunan jalan aspal. Kedua, pembangunan gedung kesenian untuk gamelan,” katanya.

Ia juga menyinggung pengalaman warga saat terjadi longsor di sekitar musala beberapa tahun silam.

“Dulu pernah ada pengukuran tanah di sini. Tak lama setelah itu, diadakan simulasi bencana alam dengan tema tanah longsor. Eh ternyata, besok paginya benar-benar terjadi longsor di sini. Bekas longsor itu ada di dekat musala. Alhamdulillah, setelah itu warga bersama-sama, didukung Kementerian, akhirnya bisa membangun kembali musala sekaligus jalan aspal. Walaupun sekarang kondisinya sudah rusak lagi,” tutur Subur.

Dalam forum itu, Subur menyerahkan proposal aspirasi warga kepada Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Transmigrasi Kementerian Transmigrasi, yang disaksikan langsung oleh Wamen Viva Yoga.

“Saya sudah bermusyawarah dengan Pak Lurah, para pamong, dan warga RT 06 serta RT 07. Disepakati bahwa aspirasi ini dituangkan dalam proposal. Dan kebetulan, hari ini Bapak Wakil Menteri berkenan hadir, maka proposal tersebut sudah kami siapkan. Nanti proposal akan saya serahkan kepada Bapak Dirjen, disaksikan oleh Bapak/Ibu semua,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subbagian Rencana Program dan Pelaporan Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BBPPMT) Yogyakarta, Galuh Rahmi Pangesti, menegaskan komitmen untuk terus melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas bagi masyarakat di kawasan transmigrasi lokal (translok) Karangtengah, Imogiri, Bantul.

Program yang digulirkan sejak 2007 itu diarahkan untuk menguatkan ekonomi rumah tangga sekaligus menggali potensi lokal.

“Kami dari Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BBPPMT) Yogyakarta sudah cukup lama melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas, khususnya bagi masyarakat yang berada di kawasan transmigrasi lokal di Karangtengah, Imogiri. Sejak tahun 2007, ketika kami masih bergabung dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, hingga saat ini bersama Kementerian Desa, dan kemudian menjadi Kementerian Transmigrasi tersendiri, kami terus melakukan berbagai pelatihan yang bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga. Misalnya, pelatihan manajemen ekonomi skala rumah tangga, pelatihan kewirausahaan, hingga pelatihan yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas pada level menengah ke atas,” ujar Galuh.

Menurut Galuh, BBPPMT Yogyakarta saat ini menjadi satu-satunya balai besar di lingkungan Kementerian Transmigrasi.

“Ke depan, Balai Besar kami akan tetap fokus untuk melanjutkan pembinaan dan peningkatan kapasitas. BBPPMT Yogyakarta berada di bawah Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Transmigrasi Kementerian Transmigrasi, dan merupakan satu-satunya Balai Besar di lingkungan Kementerian Transmigrasi. Di bawah kepemimpinan Bapak Tunggak Santosa, S.H., M.H., kami akan terus melakukan konsolidasi program bersama pemerintah provinsi dan kabupaten, khususnya dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bantul,” tuturnya.

Ia menjelaskan, program pelatihan diarahkan untuk memanfaatkan potensi lokal, termasuk seni dan usaha kecil.

“Dengan demikian, ke depan akan ada beberapa program yang kami siapkan untuk meningkatkan kembali kapasitas masyarakat transmigrasi. Potensi tersebut misalnya seni gamelan, musik, kesenian, serta UMKM yang bisa menjadi nilai unggulan dan inovasi di Translok Karangtengah, Imogiri,” ucapnya.

Galuh juga menyampaikan, jumlah warga murni di kawasan translok sudah cukup besar.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved