Diplomat RI Tewas Ditembak di Peru, Istri dan Anak Kini dalam Perlindungan Polisi

Kepolisian Peru memberikan perlindungan kepada istri dan anak almarhum  Zetro Leonardo Purba (40), diplomat RI yang tewas ditembak

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tangkap layar akun X @FiscaliaPeru // Peru 21
DIPLOMAT ZETRO TEWAS - Diplomat Zetro Leonardo Purba (40) tewas ditembak oleh pembunuh bayarab saat bertugas di Peru, Lima, Senin malam (1/9/2025). Kini, istri dan Anak Zetro Purba di bawah perlindungan kepolisian Peru. Zetro Purba (40) tewas usai ditembak tiga kali oleh pembunuh bayaran. 

TRIBUNJOGJA.COM, LIMA - Kepolisian Peru memberikan perlindungan kepada istri dan anak almarhum  Zetro Leonardo Purba (40), diplomat RI yang tewas ditembak saat bersepeda di luar apartemennya di ibu kota Peru, Lima, pada Senin (1/9/2025).

Polisi Peru sendiri menduga pelaku penembakan terhadap Zetro ini merupakan warga negara asing (WNA) berdasarkan ciri fisiknya.

Hingga saat ini kasus penembakan itu masih dalam penyelidikan kepolisian setempat.

Diplomat adalah pegawai negeri yang ditunjuk oleh suatu negara atau lembaga antar pemerintah (seperti PBB) untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan negaranya di negara lain atau organisasi internasional. 

Tugas utama mereka meliputi menjaga hubungan baik, negosiasi perjanjian, melindungi warga negara di luar negeri, serta memfasilitasi kerja sama di berbagai bidang seperti perdagangan, budaya, dan ilmu pengetahuan

Dikutip dari Tribunnews.com, Zetro Purba merupakan pegawai kanselerai KBRI di Lima.

Dia baru bertugas selama lima bulan di KBRI di Lima.

Zetro menjabat sebagai Administrator Kanselir Junior di Kedutaan Besar Indonesia di Lima.

Zetro tinggal di Lima bersama istri dan dua anaknya di sebuah apartemen di César Vallejo Avenue, Peru, Lima, mengutip La Republica, salah satu media utama di Peru.

Baca juga: BREAKING NEWS : Jenazah Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Pantai Baron Gunungkidul 

Sejak tinggal di Peru, Zetro sering bersepeda untuk pergi berangkat kerja ke keduataan di San Isidro.

Saat kejadian, Zetro baru saja pulang ke apartamennya, sementara sang istri tengah menunggunya di pintu masuk tempat tinggalnya.

"Mereka pasti sudah memeriksanya; mereka sedang menunggunya. Diplomat itu datang dari Arequipa Avenue menuju kondominiumnya." dikutip dari Tribunnews.com.

"Begitu mereka mencegatnya, mereka melepaskan tiga tembakan, salah satunya di kepala, yang mengakibatkan kematiannya," kata Anggota Kepolisian Nasional Peru (PNP), kepada media setempat.

Kronologi penembakan

Saat kejadian, Zetro Purba tengah bersepeda di Jalan César Vallejo, Blok 3, di distrik Lince. 

Tiba-tiba saat tengah bersepeda, tiba-tiba ada dua orang pria yang mengendarai sepeda motor mencegatnya.

Pelaku kemudian melepaskan tiga tembakan ke arah Zetro.

Salah satu peluru mengenai kepala korban.

Pelaku kemudian langsung melarikan diri mengutip Peru 21, Selasa (2/9/2025).

Zetro sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun dinyatakan tewas karena luka-lukanya.

"Ini adalah kasus pembunuhan bayaran pertama yang kami lihat tahun ini di distrik ini. Motif pembunuhan belum diketahui, tetapi kemungkinan balas dendam belum dikesampingkan. Divisi pembunuhan dan Departemen Kepolisian Jesús María (DEPINCRI) sedang melakukan penyelidikan," ujar Mayor Daniel Guivar dari PNP, mengutip Exitosa.

Menurut versi polisi, para pelaku diduga merupakan warga negara asing, berdasarkan ciri-ciri fisik yang dapat mereka buktikan.  

Dugaan balas dendam diduga sebagai motif pembunuhan tersebut, sementara petugas polisi menyelidiki pertumpahan darah tersebut.

Kasus penembakan yang menewaskan Zetro ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah Peru.

Menteri Luar Negeri Peru Schialer secara langsung menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono atas kematian Zetro.

Ia juga memastikan bahwa semua langkah yang diperlukan akan diambil untuk mengklarifikasi insiden tersebut dan menawarkan penguatan perlindungan polisi bagi personel dan fasilitas diplomatik Indonesia di Lima.

Schialer juga berbicara langsung dengan Duta Besar Indonesia untuk Peru untuk memastikan dukungan penuhnya dalam situasi ini.

Mereka sedang melakukan investigasi untuk menentukan keadaan penyerangan dan menemukan mereka yang bertanggung jawab.(*)

Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com.

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved