ASN Kemlu Asal Jogja Meninggal
Ayah Diplomat Kemlu Minta Tolong Presiden Prabowo dan Kapolri Ungkap Kematian Anaknya
Ayah ADP minta tolong Presiden Prabowo untuk mengusut tuntas misteri kematian ADP.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Keluarga mendiang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP, meminta tolong kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, untuk mengusut tuntas kasus kematian ADP yang hingga kini masih penuh misteri.
Pihak keluarga diplomat Kemlu diwakilkan oleh sang ayah, Subaryono, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers pada Sabtu (23/8/2025) di Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Saya pensiun usia 65 dan sekarang sudah 71, fisik semakin renta, ingatan juga sudah tidak setajam dulu, bicara pun tidak selancar dulu,” ucap ayah ADP.
Ia memohon pertolongan Presiden Prabowo agar menginstruksikan Kapolri dan pihak berwenang lainnya untuk mengusut tuntas kasus kematian sang anak yang janggal.
“Inilah kemudian kami merasakan bahwa kami pada posisi yang sangat lemah dan menghadapi situasi yang sangat sulit, dan ini adalah menyangkut saya sebagai ASN, anak saya sebagai ASN, maka kami mohon kepada pimpinan negara ini, kami mohon kepada yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, yang terhormat Bapak prabowo Subianto, kami mohon dengan rendah hati, dan kami mohon setulus-tulusnya, kami mohon, bapak bisa menginstruksikan, bisa menyampaikan, kepada Kapolri, kepada Panglima TNI, kepada Menteri Luar Negeri, agar, supaya segera bisa menjelaskan kepada kami tentang misteri yang terjadi pada anak kami,” pinta Subaryono.
Dalam konferensi pers, ia mengaku posisi keluarga ADP saat ini tidak berdaya.
Ia juga mengatakan, berbagai informasi di media yang bervariasi membuat keluarga bingung.
“Kami betul-betul tidak berdaya… karena informasi beredar sangat variasi, sehingga kami tidak tahu, yang tahu saya adalah bahwa Daru, di mata kami, di sepengetahuan kami, adalah yang saya sampaikan tadi, dia pribadi yang mandiri, yang tanggung jawab dengan keluarga, dengan orang tuanya, dengan masyarakat, dan tentu saja dengan tempat dia bekerja,” jelas Subaryono.
“Jadi kami mohon kepada Bapak Presiden untuk segera bisa menginstruksikan kepada yang kami sebut tadi, Kapolri terutama yang menangani masalah-masalah ini, kemudian Panglima TNI, kemudian Menteri Luar Negeri, di mana almarhum bekerja,” pintanya.
Keluarga berharap, misteri di balik kematian ADP akan terungkap.
“Semoga misteri ini segera terungkap dan Daru dan keluarga mendapatkan keadilan, (atas) apa yang terjadi, yang sampai saat ini masih menjadi misteri,” tuturnya.
Hasil penyelidikan polisi dan kejanggalan kematian ADP
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, menyampaikan hasil penyelidikan polisi terkait kematian diplomat Kemlu ADP di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
Wira Satya menyampaikan, berdasarkan hasil penyelidikan polisi, disimpulkan bahwa tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kematian ADP.
“Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” ungkapnya, dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.
Sementara itu, Dokter Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. G. Yoga Tohjiwa, Sp.FM, menyampaikan penyebab kematian ADP adalah gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas.
“Maka, sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas yang sebabkan mati lemas,” ungkap Yoga.
Meski hasil penyelidikan mengungkapkan tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kematian ADP, polisi belum menutup kasus kematian diplomat Kemlu tersebut.
Sebab, hingga kini polisi masih mencari handphone (HP) yang digunakan ADP sehari-hari, yaitu Samsung Galaxy S22 Ultra.
Sebelumnya, saat olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan HP Samsung Galaxy Note 9 di kamar kos ADP. Namun, HP tersebut bukan HP utama yang digunakan ADP.
“Terhadap HP, sampai saat ini masih tetap kami lakukan pencarian,” ujar Wira Satya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
Selain itu, sehari setelah kematian ADP, keluarga menerima paket misterius berupa amplop cokelat berisi gebus putih yang berbentuk bintang, hati, dan bunga.
Dikutip Tribunjogja.com dari Tribunnews, Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga Arya, Nicholay Aprilindo dalam konferensi pers di Kotagede, DIY, Sabtu (23/8/2025).
Paket misterius diberikan oleh pria tak dikenal yang kemudian diterima oleh asisten rumah tangga ADP saat acara pengajian di rumah ADP di Yogyakarta, pada 9 Juli 2025.
Baca juga: Keluarga Arya Terima Amlop Cokelat Berisi Simbol Misterius, Tim Hukum Minta Mabes Ambil Alih Kasus
Baca juga: Keluarga Sebut Akun IG dan WA Arya Daru Sempat Aktif Pascakematiannya, Tanda Tanya Besar Menyeruak
Baca juga: Ayah Arya Daru Pangayunan Terlihat Syok, Minta Presiden Turun Tangan Pecahkan Misteri Kematian ADP
Baca juga: Ayah Diplomat Muda Arya Daru Buka Suara Pekerjaan Anaknya di Kemenlu
(Tribunjogja.com/Tribunnews/Kompas.com)
misteri kematian diplomat kemlu
Kementerian Luar Negeri (Kemlu)
Arya Daru Pangayunan
Presiden Prabowo
Prabowo Subianto
Berita Jogja Hari Ini
Ayah Diplomat Muda Arya Daru Buka Suara Pekerjaan Anaknya di Kemenlu |
![]() |
---|
Apsifor: Di Balik Dedikasi Diplomat Kemlu Arya Daru, Ada Beban Emosional yang Tak Terlihat |
![]() |
---|
Polisi Bakal Umumkan Penyebab Kematian Diplomat Kemlu ADP Hari Ini, Ini Deretan Barang Buktinya |
![]() |
---|
4 Kepingan Fakta Baru Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru, Lakban Kuning Ternyata Dibeli di Jogja |
![]() |
---|
Kesaksian Kakak Ipar Diplomat Kemlu Lihat Adiknya Gelisah Sejak Malam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.