Orang Tua Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Disebut Berada di Luar Negeri

Orang tua terduga pelaku peledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, FN disebut tengah berada di luar negeri.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjakarta.com/ Gerald Leonardo Agustino
HISTERIS - Seorang wanita yang mengaku terduga pelaku peledak histeris mendatangi halaman SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pasca-terjadinya ledakan pada Jumat (7/11/2025) siang. Teruduga pelaku berinisial FN jalani operasi karena ikut terluka. 

 

Ringkasan Berita:
  • Terjadi tiga ledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (6/11/2025), masing-masing di masjid, kantin, dan area istirahat siswa.
  • Terduga pelaku FN, siswa kelas XII yang disebut sering dibully dan menyendiri, terluka parah dan kini dirawat di rumah sakit.
  • Polisi masih menyelidiki motif serta asal bahan peledak; orang tua FN diketahui sedang berada di luar negeri.
 

 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Orang tua terduga pelaku peledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta pada Jumat (6/11/2025) siang kemarin, FN disebut tengah berada di luar negeri.

Hal itu disampaikan oleh tante FN yang mendatangi SMAN 72 Jakarta pada Jumat kemarin.

Perempuan yang belum diketahui namanya itu datang ke SMAN 72 Jakarta untuk mencari keponakannya yang disebut-sebut sebagai pelaku peledakan.

Ia datang ke SMAN 72 Jakarta setelah foto-foto keponakannya beredar di media sosial.

Saat mendatangi SMAN 72 Jakarta

"Fadel mana Fadel? Dia siswa kelas XII, tadi lihat fotonya. Saya tantenya," ujarnya dikutip dari Tribunjakarta.com.

Saat itu perempuan itu menyebut kalau orang tua keponakannya berada jauh di luar negeri

"Orang tuanya perginya jauh (di luar negeri)," ucap wanita itu.

Tak banyak yang disampaikannya.

Dia kemudian masuk ke dalam sekolah dan mencari keberadaan keponakannya, sebelum akhirnya tak terlihat lagi.

Sementara itu dalam tragedi ledakan di SMAN 72 Jakarta, ada tiga lokasi ledakan.

Lokasi pertama di dalam masjid dan dua lainnya di kantin dan tempat istirahat para siswa.

Baca juga: Polisi Periksa 6 Saksi  Selidiki Kasus Kecelakaan KA di Prambanan

Terduga pelaku peledakan sendiri langsung terkapar tak lama setelah ledakan.

Dia terkapar di belakang kantin dekat tempat pembuangan sampah.

Terduga pelaku FN pun dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

Siswa aktif yang duduk di kelas XII tersebut disebut-sebut kerap menjadi korban bullying di sekolah dan kerap menyendiri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan saat ini polisi sedang melakukan pendalaman terkait identitas, lingkungan, dan rumah pelaku. 

“Terduga pelaku saat ini sudah kita dapatkan,” kata Kapolri di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Menurut Listyo, saat ini pelaku tengah menjalani operasi karena luka yang diderita akibat ledakan. 

Total ada dua korban ledakan yang menjalani operasi, dan salah satunya adalah pelaku. 

“Salah satu yang saat ini melaksanakan operasi terduga pelaku,” ucapnya. 

Hingga kini penyidik masih mendalami motif peledakan tersebut.

Termasuk menelusuri temuan senjata mainan di lokasi yang diduga dibawa terduga pelaku. 

“Itu jadi bagian yang kita dalami, bagaimana yang bersangkutan merakit dan melaksanakan aksi,” ucapnya.

ZA, seorang saksi yang juga siswa SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara mengatakan terduga pelaku kerap menyendiri karena merasa tidak sejalan dan sepaham dengan teman-teman di sekolahnya.

"Dia kayak ingin balas dendam ke pembully sampai merakit bom sendiri," kata ZA, Jumat dikutip dari wartakotalive.com.

Terduga pelaku peledakan SMAN 72 Jakarta itu, lanjut ZA, diduga meletakkan bahan peledak di tiga titik di sekolahnya, seperti masjid, kantin dan tempat duduk para siswa yang membullynya.

"Dia jarang kelihatan di sekolah," kata ZA yang saat ada ledakan pertama sedang berada di teras masjid sekolah.

Setelah itu ZA mendengar ledakan kedua dan ketiga di dalam ruang kelas tempat duduk para siswa.

"Ledakan pertama di musala (masjid), yang kedua di kantin, yang ketiga di tempat duduk-duduk anak-anak buat istirahat," ucap ZA.

Setelah itu dia melihat delapan temannya terluka di beberapa bagian tubuh hingga mengalami gosong.

"Saya enggak lihat pelakunya, karena kelas XII sedang libur dan ternyata dia di belakang sekolah, di tempat-tempat sampah," ujarnya.

Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com.

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved