Pecatan TNI AL yang Gabung dengan Militer Rusia Terluka Dalam Serangan Drone Kamikaze

Satria Arta Kumbara, mantan Marinir TNI AL yang bergabung dengan militer Rusia terluka dalam serangan drone kamikaze

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOLASE SERAMBINEWS
TERLUKA : Satria Arta Kumbara, mantan Marinir TNI AL, tampak terluka parah di garis depan Ukraina. Kepalanya dibalut perban, wajah berlumuran darah. 

TRIBUNJOGJA.COM - Satria Arta Kumbara, mantan Marinir TNI AL yang bergabung dengan militer Rusia terluka dalam serangan drone kamikaze dan dihujani mortir oleh pasukan Ukraina.

Mantan prajurit TNI asal Ambarawa tersebut terluka di bagian kepala.

Akibat lukanya itu, kepala Satria harus diperban.

Informasi soal kabar terbaru Satria ini disampaikan oleh Ruslan Buton, mantan perwira TNI.

Ruslan mengunggah video kondisi terbaru Satria melalui akun media sosial TikToknya pada Kamis (21/8/2025).

Ruslan mengaku berkomunikasi dengan Satria pada Rabu 20 Agustus 2025, tepat pukul 15.58 Wib.

Dalam video yang diunggah oleh Ruslan, terlihat jelas kondisi Satria yang terluka di bagian kepala.

Bekas aliran darah yang turun dari kepala masih terlihat di bagian pipi kirinya.

Demikian juga di bagian bibirnya masih terlihat gumpalan darah.

Dalam video tersebut, dengan susah payah, Satria mengucapkan selamat Dirgahayu Republik Indonesia.

"Dirgahayu Republik Indonesia,"

"Mudah-mudahan, rakyat semakin sejahtera, tercipta lapangan kerja yang banyak untuk kesejahteraan rakyat,"

"Sekali merdeka tetap merdeka," ucap Satria.

Baca juga: Nasib Pedagang Pasar Induk Godean Setelah Direvitalisasi Jadi Megah

Video tersebut merupakan kiriman Satria kepada Ruslan Buton melalui aplikasi chating WhatsApp. 

Dalam komunikasi melalui chat WhatsApp tersebut, Satria mengungkapkan kalau dirinya terluka akibat serangan pasukan Ukraina.

"Saya dievakuasi mundur sekarang komandan, tetapi lagi transit di titik poin lain karena drone dan artileri Ukraina sedang maksimal kerja," tulis Satria.

"Saya harus jalan 10 kilometer lagi ke titik aman komandan," tambahnya dalam chatingan berikutnya.

Setelah itu chat terputus. Terlihat ada riwayat panggilan video dari Ruslan Buton dan juga voice note. Tetapi tidak ada balasan lagi dari Satria.

Sementara Ruslan Buton dalam video postingannya menyampaikan, komunikasinya dengan Satria terjadi pada hari Rabu 20 Agustus 2025, tepat pukul 15.58 Wib..

"Saya berkomunikasi dengan Staria Arta Kumbara melalui chat WA," katanya.

Sejak komunikasi pada pukul 15.58 tersebut, Ruslan tidak bisa lagi menghubungi Satria.

Ruslan mengaku mencoba menghiubunginya melalui video call, namun statusnya hanya memanggil, tidak berdering.

"Kemudian saya kirim voice note (catatan suara), juga hanya centang satu," timpalnya.

Ruslan Buton berharap Satria Arta Kumbara bisa selamat dari perang tersebut.

"Kita juga berharap Pemerintah bisa memfasilitasi saudara Satria Arta Kumbara agar bisa kembali bergabung bersama keluarganya," harap Ruslan Buton.

Biodata Ruslan Buton

Ruslan merupakan mantan perwira TNI AD yang dipecat dari TNI karena terlibat kasus pembunuhan.

Dia menyandang pangkat Kapten Infanteri saat dipecat dari TNI.

Dia juga dihukum penjara dalam kasus pembunuhan tersebut.

Setelah bebas pada 2019, Ruslan Buton membentuk kelompok mantan prajurit TNI dari 3 matra, yaitu Darat, Laut dan Udara yang disebut Serdadu Eks Trimatra Nusantara.

Ia lantas menyebut dirinya sebagai Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara. 

Menurut Ruslan, Yayasan ini lahir dari ide para mantan tentara untuk melanjutkan perjuangan mereka membela Ibu Pertiwi. 

Kelompok ini secara resmi dideklarasikan pada 25 Januari 2020 lalu. (*)

Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved