Lirik dan Terjemah Lagu

Arti Makna Lagu “Staying” Lizzy McAlpine: Luka, Keberanian, dan Hubungan Tidak Seimbang

Berikut adalah makna lebih mendalam tentang lagu “Staying” karya Lizzy McAlpine.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Akun Instagram @lizzymcalpine
Arti Makna Lagu “Staying” Lizzy McAlpine: Luka, Keberanian, dan Hubungan Tidak Seimbang 
Ringkasan Berita:
  • “Staying” karya Lizzy McAlpine menggambarkan konflik emosional dalam hubungan yang seharusnya sudah berakhir, dengan kontras antara kedekatan fisik dan jarak emosional yang menyakitkan.
  • Liriknya menyoroti hubungan yang tidak seimbang, di mana narator terus berkorban, hidup dalam kepalsuan, dan menyembunyikan luka demi menjaga kedamaian pasangannya.

 

TRIBUNJOGJA.COM – Dalam beberapa minggu terakhir, lagu “Staying” karya Lizzy McAlpine tengah viral di media sosial.

Sebuah karya musik yang mengemas konflik emosional intens yang intens namun tetap sunyi.

Liriknya yang jujur dan intim, dapat dengan mudah membawa pendengar ke dalam kondisi sebuah hubungan yang seharusnya telah lama berakhir.

Lagu ini mengangkat tema besar ketika sebuah perpisahan harus tertunda dengan kenyamanan fisik, yang padahal jauh di dalam dirinya ia begitu terluka.

Berikut adalah makna lebih mendalam tentang lagu “Staying” karya Lizzy McAlpine.

1. Keterasingan dalam Keintiman

Lagu ini dibuka dengan sebuah lirik yang kontradiktif, saat kenyamanan fisik yang begitu dekat namun bersamaan dengan kondisi emosional yang sangat jauh.

Pada bait “I’m too far gone to care,” sangat menggambarkan kondisi narator yang tengah merasakan kelelahan emosional yang sangat ekstrem.

Kontras antara fisik yang dekat dengan emosi yang jauh sangat terlihat pada bait yang menceritakan saat narator menyaksikan pasangannya tertidur pulas.

“How can you look so peaceful / When you know I’m gonna leave.”

Pasangannya seolah tidak sadar dan mengabaikan ketegangan yang terjadi, namun narator harus bersikeras untuk menanggung beban perasaan yang disembunyikan.

Kedamaian yang terlihat justru menjadi pengingat betapa tidak tenangnya dirinya

2. Beban Pengorbanan Diri dan Kepalsuan

Lagu ini juga turut menyentuh tema tentang pengorbanan yang memberikan dampak buruk bagi diri sendiri.

Hal itu tergambar jelas pada lirik, “What happens when you love me dry? / I give myself to help you get by,” lirik yang menggambarkan terjadinya hubungan sepihak.

Lirik ini juga menggambarkan narator yang merasa selalu memngambil peran dalam hubungan tanpa menerima perlakuan serupa.

Situasi hubungan sepihak ini, membuat narator terpaksa hidup dalam rangkaian skenario kepalsuan, “I keep on lyin' and sweatin' at night.”

Bait ini menggambarkan pengakuan bahwa kenyamanan yang ia dapati di siang hari adalah kebohongan, ketika disandingkan dengan kecemasannya hingga berkeringat dingin di malam hari.

Sang narator terjebak dalam sandiwara untuk menjaga pasangannya agar tetap damai, sekalipun itu harus mengikis dirinya.

Baca juga: Makna Lagu Sailor Song - Gigi Perez: Antara Pelarian, Harapan dan Takdir

3. Pencarian Tanda dan Pelarian Kosmik

Narator akhirnya putus asa dengan keadaannya yang sekarang itu, terlihat jelas pada bagian lirik di mana ia bahkan sampai meminta bantuan eksternal.

“Hold me until someone sends me a sign,” Ia sangat ketakutan untuk mengakhiri hubungan itu, sehingga ia berharap ada kekuatan atau semacam takdir di luar sana, yang bisa membebaskannya.

Pada lirik yang lain narator juga membuat semacam pelarian kosmik, “Maybe I would be okay if I let this go forever / Send it into space and watch the planets turn.”

Sebuah metafora di mana sang narator berharap bisa membuang seluruh bebannya itu ke alam semesta dan ikut hanyut bersamanya, sehingga ia bisa merasakan ketenangan.

4. Perjuangan Mengumpulkan Keberanian

Lagu “Staying” bukan lagi soal keinginan untuk pergi dari zona yang tidak aman, ini adalah perihal mengumpulkan keberanian untuk melakukan hal tersebut.

“Maybe I will, someday, let this go forever / Hold me until I find the nerve.”

Lirik penutup ini merupakan bait pamungkas pada lagu ini.

Narator meyakini bahwa suatu saat nanti perpisahan itu akan terjadi, cepat atau lambat.

Ironisnya, ia membuat permintaan pada pasangannya untuk menahan dirinya dengan segala skenario kebahagiaan palsunya itu, selagi ia mengumpulkan keberanian.

Pada akhirnya lagu ini adalah kondisi universal tentang perjuangan keluar dari zona nyaman karena tahu bahwa kenyamanan itu beracun.

Sangat cocok untuk menjadi teman yang memelukmu saat terjebak dalam kondisi bingung memilih kenyamanan atau keberanian.

(MG. Dzaffrin Al Ghifary)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved