Tips dan Cara
7 Cara Casting Aktor Film untuk Pemula agar Cerita Terasa Nyata dan Emosional
Casting merupakan jantung kehidupan dari karakter film dalam sebuah produksi film.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Ringkasan Berita:
- Casting adalah proses krusial dalam pra-produksi film untuk memastikan aktor benar-benar mampu menghidupkan karakter sesuai naskah.
- Proses casting meliputi memahami karakter, membuat breakdown, mengadakan audisi terbuka, melakukan screen test, dan menguji chemistry antaraktor.
- Selain kemampuan akting, komitmen, profesionalisme, dan kedisiplinan aktor juga menjadi kunci agar hasil akhir film terasa kuat dan meyakinkan.
TRIBUNJOGJA.COM - Casting merupakan jantung kehidupan dari karakter film dalam sebuah produksi film.
Skenario yang bagus juga dapat kehilangan kekuatannya, jika aktor yang dipilih tidak sesuai dengan karakter di naskah.
Di sinilah pentingnya proses casting aktor dalam proses pra produksi film.
Casting bukan sekadar memilih orang yang bisa berakting, melainkan menemukan pemeran yang benar-benar bisa menghidupkan karakter sesuai naskah.
Bagi pembuat film pemula, memahami cara casting aktor film adalah langkah penting agar cerita terasa otentik, emosional, dan berkesan bagi penonton.
Berikut Cara Casting Aktor Film untuk Pemula :
1. Pahami Karakter di Naskah
Sebelum kru produksi memilih aktor, sebaiknya pahami dengan detail terlebih dahulu setiap karakter yang ada pada naskah film.
Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu, usia, latar belakang, sifat, ciri fisik, kebiasaan unik, dan motivasi mengikuti casting.
Dengan mempertimbangkan beberapa aspek ini, kru produksi akan tahu kriteria dasar yang dibutuhkan.
2. Buat Breakdown Casting
Membuat breakdown casting juga termasuk cara casting aktor film yang dilakukan sebelum produksi.
Breakdown bisa dibuat dengan cara menuliskan daftar karakter dan kebutuhan akting, misal karakter A yaitu perempuan muda yang ekspresif dan bisa menari.
Melalui breakdown ini kru produksi akan lebih mudah saat mengumumkan casting call.
3. Adakan Audisi Terbuka
Audisi terbuka disini yaitu dengan membuka ksempatan bagi orang banyak, dan bukan hanya untuk teman terdekat saja.
Tujuan diadakan audisi terbuka yaitu untuk memberikan kandidat yang lebih variasi dan lebih luas, supaya dapat memudahkan dalam pemilihan karakter.
4. Gunakan Skena Tes (Screen Test)
Untuk melihat kemampuan akting, kru produksi bisa meminta kandidat memerankan satu atau dua adegan penting.
Dari sini bisa dilihat ekspresi wajah, bahasa tubuh, kemampuan menghafal dialog, serta improvisasi karakter sesuai naskah.
5. Uji Chemistry Antar Aktor
Dalam film, interaksi antar tokoh sangat penting seperti memasangkan calon pemeran dalam adegan dialog atau konflik.
Kemudian perhatikan apakah ada chemistry yang natural, karena chemistry yang kuat akan menciptakan hubungan karakter lebih meyakinkan ketika di layar.
6. Jangan Hanya Fokus pada Penampilan
Terkadang aktor dengan fisik sempurna sesuai deskripsi karakter justru kurang bisa membawakan emosi.
Dan sebaiknya memilih aktor yang punya kekuatan akting meski fisiknya berbeda sedikit.
7. Pertimbangkan Komitmen & Profesionalisme
Selain akting, perhatikan hal-hal praktis seperti kesediaan aktor dalam mengikuti jadwal syuting penuh, bisa disiplin dan mudah diarahkan, serta mau berlatih untuk peran tersebut.
Hal ini penting karena casting bukan hanya soal bakat saja, tetapi juga dedikasi dan kedisiplinan.
Dengan memahami karakter, mengadakan audisi terbuka, menguji chemistry, dan menilai profesionalisme aktor, pembuat film pemula bisa menemukan pemeran yang benar-benar membawa naskah ke layar dengan kuat.
Karena aktor yang tepat bisa membuat film sederhana terasa luar biasa, sementara casting yang salah bisa merusak cerita terbaik sekalipun. (MG Kartika Larasati)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/take-film-ilustrasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.