6 Faktor yang Dorong Danamon Tumbuh 21 Persen Sepanjang 2025
Laba bersih konsolidasian mencapai Rp2,8 triliun, tumbuh 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan, Danamon justru menutup sembilan bulan pertama 2025 dengan catatan positif.
Laba bersih konsolidasian mencapai Rp2,8 triliun, tumbuh 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Setidaknya, ada lima faktor utama yang menjadi sumber pertumbuhan Danamon sepanjang tahun ini mulai dari pembiayaan otomotif, ekosistem haji-umrah, hingga sinergi lintas grup.
Pertumbuhan ini ditopang oleh penurunan biaya kredit secara konsisten, disertai dengan peningkatan penyaluran kredit dan penghimpunan dana masyarakat yang solid.
“Capaian ini merupakan hasil dari komitmen Danamon membangun bisnis yang berkelanjutan dengan tata kelola yang baik dan prinsip kehati-hatian,” ujar Daisuke Ejima, Direktur Utama Danamon.
Ia menambahkan, strategi Tumbuh Bersama sebagai Satu Grup Finansial terus menjadi fondasi bagi Danamon dalam menyediakan solusi finansial terbaik bagi nasabah bersama MUFG dan para mitra strategis.
1. Kredit dan Dana Pihak Ketiga Tumbuh Stabil
Per 30 September 2025, total kredit dan trade finance konsolidasian Danamon mencapai Rp196,2 triliun, naik 5 persen secara tahunan (year-on-year).
Pertumbuhan ini disumbang oleh peningkatan di berbagai lini bisnis, antara lain:
- Enterprise Banking & Financial Institution naik 9 persen,
- Consumer Banking tumbuh 12 persen, dan SME Banking meningkat 6 persen.
Dari sisi penghimpunan dana, total simpanan pihak ketiga mencapai Rp170,3 triliun, naik 14 persen dibanding tahun sebelumnya.
2. Pendapatan Operasional dan Aset Terjaga
Sepanjang Januari–September 2025, pendapatan operasional konsolidasian Danamon tercatat Rp14,4 triliun atau tumbuh 1 persen year-on-year.
Pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provision operating profit/PPOP) naik 2 persen menjadi Rp6,4 triliun.
Dengan penurunan biaya kredit 18 persen, laba bersih konsolidasian menembus Rp2,8 triliun, dengan margin bunga bersih (NIM) di level 6,9 persen.
3. Kualitas aset juga tetap terjaga.
Rasio loan-at-risk (LAR) membaik ke 9,0 persen. Rasio cakupan NPL (non-performing loan) meningkat menjadi 274,9 persen, dan rasio NPL bruto membaik ke 1,8 persen.
Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (CAR) naik menjadi 26,6 persen, sementara liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 145,7 persen dan net stable funding ratio (NSFR) di angka 123,2 persen.
4. Ekosistem Otomotif dan Haji-Umrah Tumbuh Pesat
Danamon juga menunjukkan kinerja positif di sektor otomotif dan ekosistem syariah.
Kolaborasi bersama Adira Finance menghasilkan pembiayaan sinergis sebesar Rp1,5 triliun, naik 57 persen dari tahun lalu.
| Sebelum Terlambat, Inilah Sederet Blunder Keuangan yang Tidak Boleh Diabaikan |   | 
|---|
| Mahasiswa Diajak Melek Finansial, Tingkatkan Literasi Keuangan |   | 
|---|
| Daftar Harga Emas Batangan Hari Ini Jumat 12 September 2025 |   | 
|---|
| Muhammadiyah dan Danamon Syariah Kolaborasi Dukung Digitalisasi Finansial Umat |   | 
|---|
| Pelatihan Net Zero Sekolah Digelar untuk Dorong Praktik Bisnis Berkelanjutan |   | 
|---|


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.