Poem Bengsing Sajikan 'Blendrang': Musik yang Dimasak Ulang dengan Rasa

Pertunjukan itu menjadi jamuan musik yang tak hanya meriah, tapi juga sarat filosofi dan rasa, layaknya sepiring masakan rumahan

Penulis: Santo Ari | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
Penampilan Poem Bengsing 

“Menjadi acuan bagaimana puisi dapat dihadirkan dalam bentuk terkaan ejawantah yang luas. Secara tematik lebih kepada bagaimana self love diimplementasikan dalam bentuk kata lain,” ujarnya.

Menurut Udin, sapaan akrabnya, kata “nget-ngetan” bisa dimaknai sebagai peningkatan kapasitas diri dalam menghadapi hidup. Bagaimana seseorang mengolah permasalahan dan hal-hal di luar kontrol agar dapat disikapi dengan bijak dan penuh perhatian.

Sebagaimana pertunjukan mereka sebelumnya, Poem Bengsing tampil dengan gaya khas dan jenaka. Para personel mengenakan celana pendek di atas lutut, memakai celemek seperti ibu-ibu yang hendak memasak, dan wajah mereka dirias menyerupai karakter hewan. Panggung malam itu benar-benar berubah menjadi dapur besar yang penuh tawa, musik, dan rasa.(nto)

 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved