16 Tipe Kepribadian MBTI dan Cara Unik Mereka Merayakan Momen Spesial
Hari ini merupakan hari spesial untuk mengadakan perayaan karena tepat pada tanggal 7 Oktober, kota Gudeg ini telah menempuh usia ke 269 tahun.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Ringkasan Berita:
- Setiap orang memiliki cara berbeda dalam merayakan momen spesial—ada yang suka pesta meriah, ada yang memilih momen tenang dan reflektif.
- Berdasarkan teori MBTI, terdapat 16 tipe kepribadian yang masing-masing menunjukkan gaya unik dalam mengekspresikan kebahagiaan dan makna perayaan.
- Dari tipe sosial seperti ESFJ dan ENFP yang menyukai keramaian, hingga tipe reflektif seperti INFJ dan INTP yang menikmati ketenangan
TRIBUNJOGJA.COM – Setiap orang memiliki cara berbeda dalam merayakan momen spesial dalam hidupnya.
Ada yang memilih merayakannya dengan pesta meriah dan penuh keramaian, sementara yang lain lebih menikmati suasana tenang dan sederhana.
Perbedaan ini tak lepas dari kepribadian masing-masing yang memengaruhi bagaimana seseorang mengekspresikan kebahagiaannya.
Menurut teori MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), terdapat 16 tipe kepribadian yang masing-masing memiliki kecenderungan unik dalam berinteraksi dan bereaksi terhadap situasi, termasuk saat merayakan sesuatu.
Berikut refleksi tentang bagaimana setiap tipe kepribadian MBTI mengekspresikan perayaan menurut karakter mereka:
1. ESFJ (Konsul)
Sebagai pribadi yang hangat dan sosial, ESFJ senang menjadi penyelenggara kegiatan di lingkungan sekitar.
Dalam suasana perayaan, mereka bisa terlihat sibuk mengatur lomba kampung, acara makan bersama, atau kirab budaya.
Bagi mereka, kebahagiaan hadir dari tawa, keramaian, dan kebersamaan.
2. ESTJ (Eksekutif)
ESTJ menikmati perayaan yang terorganisir dengan baik.
Jika mereka ada di dalam kepanitiaan acara, maka ESTJ cenderung memimpin atau mengatur jadwal kegiatan dengan rapi.
ESTJ menyukai uasana tertib dan semangat gotong royong menjadi bentuk kebanggaan tersendiri.
3. ESFP (Penghibur)
Sebagai pusat perhatian alami, ESFP akan menikmati festival dan hiburan jalanan di Yogyakarta.
Mereka mungkin ikut menari di alun-alun, berfoto di tengah arak-arakan, atau menyalakan kembang api saat malam tiba.
Bagi mereka, setiap perayaan adalah panggung untuk menyebarkan kegembiraan.
4. ENFP (Kampanye)
ENFP menyukai energi dan spontanitas ketika berlangsung selebrasi.
Mereka mudah terseret suasana ramai, seperti di Malioboro, berbicara dengan orang baru, atau ikut spontan dalam pawai budaya.
Bagi mereka, perayaan adalah ajang ekspresi diri dan koneksi emosional.
Baca juga: Kenali 16 Tipe Kepribadian MBTI dan Karakternya, Kamu Termasuk Mana?
5. ENFJ (Protagonis)
Sebagai pemimpin alami, ENFJ cenderung mengajak orang lain untuk ikut merayakan dengan penuh semangat.
Mereka mungkin menjadi pemandu acara atau relawan dalam kegiatan sosial bertema kemerdekaan.
Kegembiraan terbesar bagi mereka adalah melihat orang lain bahagia.
6. ESTP (Pengusaha)
ESTP lebih suka perayaan yang energik dan penuh aksi, seperti pesta atau selebrasi yang penuh semarak.
Kesenangan hadir ketika dapat berinteraksi spontan dan menikmati momen tanpa rencana.
Tipe Kepribadian dengan Perayaan Tenang
7. INFP (Mediator)
INFP menikmati suasana perayaan dengan makna mendalam.
Mereka mungkin lebih memilih menulis puisi tentang Yogyakarta atau mengenang nilai-nilai budaya kota ini dalam jurnal pribadi.
Bagi mereka, perayaan bukan soal keramaian, tetapi tentang refleksi dan rasa syukur.
8. ISFP (Petualang)
ISFP mengekspresikan perayaan melalui karya visual atau suasana damai.
Mereka bisa menikmati sore di suatu destinasi, memotret sisa-sisa momen di jalan, atau sekadar mendengarkan musik di rumah.
Momen kecil yang indah menjadi bentuk perayaan tersendiri.
9. INFJ (Advokat)
INFJ merayakan dengan makna penuh simbolik dan semiotik.
Mereka bisa mengunjungi museum, mengikuti diskusi budaya, atau menulis refleksi tentang kemerdekaan dan nilai spiritualnya.
Bagi INFJ, merayakan berarti memahami sejarah dan memperdalam nilai kemanusiaan.
10. INTJ (Arsitek)
INTJ lebih suka mengamati daripada terlibat langsung.
Mereka mungkin menikmati perayaan dari kejauhan, mengamati dinamika sosial di jalan, atau memotret suasana dengan makna tersirat.
Ketenangan dan makna lebih berharga daripada sorak-sorai.
11. ISTP (Virtuoso)
ISTP cenderung menikmati momen dengan cara sederhana dan praktis.
Misalnya, mereka mungkin saja memotret mengabadikan suasana kota setelah parade usai.
Bagi mereka, perayaan adalah kesempatan untuk berkreasi tanpa harus menjadi pusat perhatian.
12. ISFJ (Pelindung)
ISFJ menikmati tradisi dan kebersamaan yang penuh makna.
Seperti membantu persiapan acara, atau mengunjungi keluarga untuk merayakan bersama.
Bagi mereka, perayaan adalah waktu untuk memperkuat ikatan dan mengenang nilai-nilai leluhur.
Tipe yang Seimbang: Bisa Ramai, Bisa Tenang
13. ENTP (Perdebatan)
ENTP menikmati interaksi sosial, tapi lebih suka diskusi dibanding pesta.
Mereka bisa hadir di acara publik untuk memantik obrolan ringan tentang makna perayaan hari tersebut.
Bagi mereka, percakapan bermakna adalah bentuk perayaan sejati.
14. ENTJ (Komandan)
ENTJ memandang perayaan sebagai proyek yang bisa dikelola.
Mereka mungkin memimpin sebuah kepanitiaan, mengatur strategi acara, atau memberikan arahan kepada tim.
Kepuasan muncul ketika semuanya berjalan lancar dan penuh semangat menyeluruh.
15. INTP (Ahli Logika)
INTP menikmati menganalisis fenomena sosial di balik perayaan.
Mereka mungkin menonton parade dari kejauhan sambil merenung tentang dampak budaya terhadap masyarakat.
Bagi mereka, perayaan adalah bahan refleksi, bukan sekadar hiburan.
16. ISTJ (Logistisi)
ISTJ menikmati perayaan dengan cara tertata dan tradisional.
Mereka bisa membantu menjaga kebersihan, memastikan acara berjalan tepat waktu, atau mendokumentasikan kegiatan dengan rapi.
Bagi mereka, perayaan terbaik adalah yang terorganisir dan penuh makna.
Dari keramaian, hingga percakapan hangat, setiap tipe kepribadian memiliki caranya sendiri dalam memaknai perayaan
Apa pun bentuknya, setiap gaya merayakan adalah bagian dari keberagaman, seperti Yogyakarta sendiri, yang hidup dari harmoni antara tradisi dan keunikan.
( MG/Farah Amiratunnisa )

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.