Kecelakaan Truk di Kalijambe

Puji Astuti Mengira Pesawat Jatuh saat Dengar Dentuman Keras di Jalur Tengkorak Kalijambe

Suara dentuman keras memecah kesunyian subuh di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (11/11/2025).

|
Tribun Jogja/Yuwantoto
LAKA MAUT - Kondisi truk solar yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (11/11/2025) pagi. 
Ringkasan Berita:
  • Truk tangki solar terguling di Kalijambe saat subuh, menabrak dua mobil dan kios pasar.
  • Satu tewas, tiga luka berat, evakuasi berlangsung empat jam.
  • Dishub tegaskan jalur Kalijambe rawan dan terlarang untuk truk bersumbu tiga.

 

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Suara dentuman keras memecah kesunyian subuh di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (11/11/2025).

Waktu menunjukkan sekitar pukul 05.15 WIB ketika Puji Astuti (50), warga setempat, baru saja menunaikan salat subuh.

Ia belum sempat melepas mukena ketika suara keras yang menyerupai ledakan terdengar dari arah jalan raya di depan Pasar Kalijambe.

“Habis salat subuh, ada gedubrak gitu, terus saya ke sini. Kejadian belum ada banyak orang, korban masih di situ semua, empat orang. Kencang suaranya, kayak pesawat jatuh,” ujar Puji kepada Tribun Jogja di lokasi kejadian.

Saat Puji tiba, suasana di sekitar pasar sudah porak-poranda.

Sebuah truk tangki pengangkut solar tergeletak miring menimpa deretan ruko, sementara bagian kabin pengemudi melintang di tengah jalan. 

Di bawahnya, sebuah Suzuki Carry tampak ringsek parah, dan tak jauh dari sana, mobil Avanza silver terlihat penyok di bagian belakang akibat benturan keras.

Bau solar menyengat udara, sementara warga berdatangan ke lokasi untuk membantu evakuasi korban.

Kronologi Kecelakaan

Peristiwa itu merupakan kecelakaan beruntun di Jalan Raya Purworejo–Magelang, tepat di depan Pasar Kalijambe.

Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan, yakni truk tangki Hino tronton bernomor polisi H 9861 OF, mobil Suzuki Carry AA 1726 BA, dan Toyota Avanza AA 1484 DC.

Menurut keterangan polisi, truk tangki bermuatan solar tersebut melaju dari arah utara (Magelang) menuju selatan (Purworejo).

Ketika melewati jalur menurun di sekitar Pasar Bener, truk diduga hilang kendali dan oleng. Truk sempat masuk ke selokan, lalu menghantam ke kanan menabrak Toyota Avanza yang melaju searah, kemudian menghantam Suzuki Carry yang sedang terparkir untuk menurunkan bawang merah di tepi jalan.

“Carry itu lagi nurunin brambang (bawang merah). Sopirnya luka, bisa langsung dibawa keluar, tapi tiga orang di truk baru bisa dievakuasi jam tujuh lebih,” tutur Puji.

Benturan keras membuat truk terguling dan menimpa sejumlah kios di depan pasar. Peristiwa tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia di tempat dan tiga lainnya mengalami luka berat.

Baca juga: Gelombang Pasang, Nelayan di Bantul Tetap Melaut dan Panen Ikan

Identitas Korban

Kasatlantas Polres Purworejo, AKP Arta Dwi Kusuma, menjelaskan bahwa truk tangki solar tersebut diduga hilang kendali akibat kondisi jalan menurun. Ia mengatakan pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan.

“Setibanya di sekitar Pasar Bener, truk oleng ke kiri masuk selokan, lalu menghantam ke kanan, menabrak Avanza dan Carry yang sedang parkir. Tiga korban luka, satu meninggal dunia di tempat,” ujar Arta.

Data kepolisian mencatat pengemudi truk tangki bernama Lokas Feriyanto (42), warga Jalan Tambra Dalam VI, Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.

Lokas mengalami luka robek di bagian pinggang dan indikasi patah kaki kiri, kini dirawat di RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo.

Sutrisno (45), warga Kelurahan Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, yang turut berada di dalam truk, meninggal dunia di lokasi kejadian dan telah dievakuasi ke rumah sakit yang sama.

Satu penumpang lainnya, Muhammad Zainuddin (34), warga Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mengalami patah kaki kiri dan masih menjalani perawatan di RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo.

Sementara pengemudi Suzuki Carry, Ari Agus Susanto (42), warga Dusun Semaitan, Desa Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, mengalami patah kaki kanan, dislokasi kaki kiri, serta cedera tulang pinggul. Ia kini dirawat di RSI Loano, Kabupaten Purworejo.

Pengemudi Toyota Avanza, Muhammad Rasyid Nafsani (42), warga Kelurahan Cangkrep Kidul, Kecamatan Purworejo, selamat tanpa luka berarti.

Proses Evakuasi

Proses evakuasi berlangsung dramatis. Petugas gabungan dari TNI, Polri, relawan, dan dinas terkait bekerja di tengah tumpahan solar yang membasahi aspal serta puing-puing bangunan kios yang hancur. Upaya evakuasi memakan waktu sekitar empat jam.

Sejumlah mobil derek dan alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan bangkai kendaraan. Sekitar pukul 09.30 WIB, truk tangki berhasil dievakuasi.

Petugas juga melakukan pembersihan solar menggunakan deterjen dan air yang disemprotkan dari mobil pemadam kebakaran agar tidak membahayakan pengguna jalan lain.

Arus lalu lintas di jalur utama Magelang–Purworejo kembali dibuka setelah sempat ditutup beberapa jam akibat kemacetan panjang.

Kerusakan dan Kerugian

Kepala Desa Kalijambe, Yanto Singgih Prasetyo, menyebut peristiwa itu terjadi saat aktivitas pasar belum ramai.

“Kalau kejadiannya sekitar jam tujuh atau delapan, korban bisa lebih banyak karena itu jam pasaran. Hari ini pasaran Pahing, tapi alhamdulillah kejadiannya sebelum ramai,” ujarnya.

Yanto menjelaskan bahwa sebagian besar kios di sekitar lokasi merupakan bangunan milik desa yang dibangun sejak awal 2000-an.

Ia memperkirakan sekitar 10 kios terdampak, termasuk beberapa rusak berat dan dagangan hancur tertimpa badan truk.

“Gentengnya sampai rusak, bannya aja tadi di atas genteng. Untung gak nyamber listrik, padahal dekat banget,” kata Puji Astuti sambil menunjukkan sisa puing bangunan.

Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Pemerintah desa masih melakukan pendataan terhadap pemilik kios yang terdampak untuk mengupayakan bantuan dan perbaikan.

“Saya akan kumpulkan para pemilik kios ke balai desa untuk mendata siapa saja yang terdampak. Setelah itu akan kami sampaikan ke pemerintah daerah agar bisa dibantu pembangunannya,” jelas Yanto.

Respons Dinas Perhubungan

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purworejo, Agus Widiyanto, menegaskan bahwa sebenarnya sudah ada larangan bagi truk bersumbu tiga melintasi jalur Kalijambe karena dinilai berbahaya dan rawan kecelakaan.

“Ini kejadian kedua yang terjadi di wilayah Desa Kalijambe. Kami sudah lama melarang kendaraan bersumbu tiga lewat jalur ini karena potensi kecelakaannya sangat tinggi. Ternyata, hari ini kejadian serupa terulang lagi,” ujarnya.

Menurut Agus, rambu larangan truk sumbu tiga masih terpasang di jalur tersebut dan belum dicabut. Ia mengimbau para pemilik serta pengemudi truk untuk menghindari jalur Kalijambe dan memilih rute alternatif meskipun lebih jauh.

“Keselamatan tetap yang utama, baik keselamatan pengemudi maupun pengguna jalan lainnya,” katanya.

Dishub Purworejo akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemkab Magelang, serta Pemerintah Desa Kalijambe untuk membahas langkah lanjutan pencegahan agar kecelakaan serupa tidak kembali terulang.

Selain memperkuat sosialisasi larangan, Dishub juga akan berkoordinasi dengan perangkat desa untuk penanganan dampak dan pemulihan pasca kecelakaan di wilayah tersebut.

Jalur Kalijambe yang menghubungkan Purworejo–Magelang dikenal masyarakat sekitar sebagai jalur curam dengan tikungan tajam serta turunan panjang. 

Warga menyebutnya sebagai “jalur tengkorak” karena sudah beberapa kali terjadi kecelakaan besar, terutama melibatkan kendaraan berat.

Insiden pada Selasa (11/11/2025) ini menjadi salah satu yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir.

Selain menelan korban jiwa, kecelakaan ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur dan aktivitas ekonomi warga di sekitar Pasar Kalijambe lumpuh sementara waktu.

Sekitar pukul 09.35 WIB, setelah proses evakuasi selesai, arus kendaraan kembali normal. Puing bangunan dan sisa solar dibersihkan dari permukaan jalan.

Namun, sisa reruntuhan dan bau bahan bakar masih terasa kuat di sekitar lokasi kejadian hingga siang hari. (*/tro)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved