Mitos atau Fakta: Apakah Pizza Margherita Benar-Benar untuk Ratu Italia?

Di antara berbagai varian pizza, pizza margherita sering kali dikaitkan dengan cerita romantis yang melibatkan kerajaan Italia.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Pinterest.com
Pizza Margherita 

TRIBUNJOGJA.COMPizza telah menjadi salah satu hidangan paling disukai di dunia yang berasal dari kota Napoli, Italia

Di antara berbagai varian pizza, pizza margherita sering kali dikaitkan dengan cerita romantis yang melibatkan kerajaan Italia.

Mitos ini menyatakan bahwa pizza berlapis tomat, keju mozzarella, dan daun basil segar diciptakannya khusus untuk Ratu Margherita dari Savoy pada akhir abad ke-19.

Warna toppingnya, seperti merah dari tomat, putih dari keju mozzarella, dan hijau dari basil yang dikatakan melambangkan bendera Italia.

Namun, apakah cerita ini benar-benar berdasarkan fakta atau hanya legenda yang dibesar-besarkan untuk tujuan pemasaran?

Kali ini akan mengupas mitos tersebut dengan mengandalkan sumber-sumber terpercaya.

Latar Belakang Sejarah Pizza di Napoli

Sebelum membahas mitos spesifik, penting untuk memahami mengenai pizza secara umum. 

Pizza berasal dari roti datar sederhana yang dibuat oleh masyarakat Napoli sejak abad ke-18. 

Saat itu, Napoli adalah kota pelabuhan yang ramai dihuni oleh pekerja miskin yang mengandalkan makanan murah dan bergizi. 

Awal mula pizza pertaa kali hanya terdiri dari adonan roti tipis yang ditaburi tomat yang baru diperkenalkan dari Amerika pada abad ke-16, bawang putih, minyak zaitun, dan rempah-rempah sederhana. 

Tomat yang awalnya dianggap beracun oleh orang Eropa, akhirnya diterima sebagai bahan utama oleh kelas bawah Napoli.

Pizza bukanlah makanan elit, melainkan sebaliknya sebagai hidangan jalanan yang dijual oleh penjual keliling. 

Organisasi seperti Associazione Verace Pizza Napoletana (AVPN) yang didirikan pada 1984 untuk melestarikan tradisi pizza autentik, mengonfirmasi bahwa pizza Margherita sudah ada dalam bentuk dasar sebelum era kerajaan modern. 

Namun, cerita tentang ratu muncul pada akhir abad ke-19, ketika Italia baru saja bersatu sebagai negara pada 1861.

Mitos Pizza Margherita dan Ratu Margherita

Cerita populer ini mulai tahun 1889, saat Raja Umberto I dan Ratu Margherita dari Savoy mengunjungi Napoli untuk meredam ketegangan politik antara monarki utara dan rakyat selatan yang miskin. 

Legenda menyebutkan bahwa walikota Napoli meminta Raffaele Esposito, pemilik Pizzeria di Brandi yang masih berdiri hingga kini sebagai salah satu restoran pizza tertua di dunia, untuk membuat pizza khusus bagi ratu. 

Esposito kemudian menciptakan tiga variasi, yaitu satu dengan bawang putih dan minyak, satu dengan tomat, dan satu lagi dengan tomat, mozzarella, dan basil yang memiliki tiga warna seperti melambangkan bendera Italia

Ratu konon menyukai yang ketiga dan sejak saat itu dinamakan Pizza Margherita.

Sumber utama cerita ini berasal dari surat yang ditulis oleh Esposito kepada ratu pada 11 Juni 1889 yang disimpan di Pizzeria Brandi. 

Surat tersebut berterima kasih atas pesanan dan menggambarkan topping sebagai penghormatan kepada Italia

Selain itu, situs resmi AVPN dan UNESCO yang mengakui "Seni Membuat Pizza Napoli" sebagai Warisan Budaya Takbenda Manusia pada 2017, sering merujuk pada legenda ini sebagai bagian dari identitas budaya.

Bukti Sejarah dan Keraguan

Meskipun cerita ini menarik, para pecinta kuliner masih mempertanyakan keasliannya.

Carol Helstosky dalam bukunya menyatakan bahwa meskipun Esposito memang membuat pizza untuk acara kerajaan, tidak ada bukti dokumenter langsung yang menghubungkan ratu secara pribadi dengan penciptaan varian tersebut.

Surat Esposito merupakan upaya promosi setelah kejadian untuk meningkatkan popularitas restorannya, terutama setelah kunjungan kerajaan yang menjadi berita nasinal.

Padahal saat itu pizza berbasis tomat dan keju sudah umum di Napoli sejak 1860-an, jauh sebelum 1889. 

Nama "Margherita" sendiri diambil dari nama ratu yang populer, bukan karena pesanan langsung.

Selain itu, cerita ini mirip dengan mitos pemasaran lainnya, seperti asal-usul hanburger atau hot dog.

Kunjungan ratu ke Napoli memang nyata, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar II Mattino, tetapi fokusnya hanya para parade dan pidato bukan makanan.

Ratu Margherita dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat, sering terlibat dalam kegiatan aman yang membuat cerita ini lebih mudah diterima.

Dampak Mitos terhadap Pizza Global

Terlepas dari kebenarannya, mitos ini telah membentuk persepsi pizza Margherita sebagai simbol nasionalisme Italia

Ia membantu pizza menyebar ke luar Napoli, terutama ke Amerika melalui imigran Italia pada awal abad ke-20. 

Saat ini, Pizza Margherita adalah varian paling ikonik dan diakui oleh AVPN sebagai standar autentik, seperti adonan tipis serta dipanggang di oven kayu pada suhu 485°C selama 60-90 detik.

Di era modern, mitos ini juga menginspirasi festival seperti Festa Della Pizza di Napoli, di mana cerita Esposito dirayakan setiap tahunnya.

Namun, bagi para pecinta kuliner, hal ini mengingatkan bahwa pizza sejatinya merupakan makanan rakyat bukan ciptaan kerajaan.

Mitos Pizza Margherita untuk Ratu Italia adalah campuran antara fakta sejarah dan legenda pemasaran yang cerdas. 

Meskipun Raffaele Esposito terlibat dalam menyajikan pizza selama kunjungan kerajaan pada 1889, tidak ada bukti kuat bahwa ratu secara langsung meminta atau menciptakannya.

Cerita ini lebih mencerminkan semangat nasionalisme Italia setelah terjadinya penyatuan daripada peristiwa literal. 

Tak terbantahkan adalah bagaimana pizza ini telah menjadi warisan global, menggabungkan kesederhanaan bahan lokal dengan makna budaya yang mendalam.

Jika ingin mencoba membuatnya di rumah, ingatlah autentisitas terletak pada kualitas bahan, bukan pada yang lainnya. (MG Awega Yunita Sara)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved