Tidak Mau Ikut Arus Dinamika di Tingkat Pusat, PWNU DIY Dorong Jalan Islah

PWNU DIY lebih mengedepankan jalan damai atau islah dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di dalam tubuh PBNU

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
  • PWNU DIY memilih tidak ikut dalam arus dinamika kepengurusan di tingkat pusat PBNU
  • Jalan islah diusulkan dan dipandang jadi langkah terbaik dalam menyelesaikan konflik internal organisasi

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY memilih bersikap tenang dan tidak serta-merta ikut dalam arus dinamika kepengurusan di tingkat pusat

Dinamika internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memanas pascakeluarnya risalah rapat harian Syuriah PBNU pada 20 November 2025 lalu.

Dalam risalah yang ditandatangani Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar, tersebut mencuat poin desakan agar Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf menanggalkan jabatannya.

Meski demikian, Ketua Tanfidziyah PWNU DIY, Dr. KH. Ahmad Zuhdi Muhdlor, menegaskan pihaknya lebih mengedepankan jalan damai atau islah dalam menyelesaikan persoalan ini.

"Kalau sikap (resmi) yang kita rumuskan poin per poin memang belum ada. Tapi intinya, PWNU DIY menginginkan tetap terjadi islah," ujarnya, saat dihubungi, Minggu (23/11/2025).

Menurut Zuhdi, penyelesaian masalah di tubuh organisasi semestinya dilakukan dengan cara yang elegan, serta sesuai dengan kultur Nahdlatul Ulama. 

Ia menekankan pentingnya melihat persoalan tidak sekadar hitam-putih, melainkan mempertimbangkan semangat persaudaraan atau ukhuwah, dan kemaslahatan bersama.

Baca juga: Gus Yahya Menolak Mundur dari Ketua Umum PBNU

Saat dikonfirmasi terkait desakan mundur kepada Gus Yahya, Zuhdi menyatakan PWNU DIY tidak ikut dalam gerbong yang mendorong Ketua Umum PBNU itu turun.

"Enggak, enggak. Kita tidak ikut mendesak mundur. Kita inginnya dicarikan solusi terbaik," tegasnya.

Meski elit PBNU di Jakarta tengah bergejolak, Zuhdi memastikan situasi di akar rumput atau kalangan Nahdliyyin di Yogyakarta tetap kondusif dan tidak terpengaruh.

"Alhamdulillah, kalau di Yogyakarya tidak ada (gejolak). Kita mengawal umat dan warga kita dengan baik," imbuhnya.

Ia pun mengimbau kepada seluruh komponen NU di wilayah DIY untuk tidak terganggu oleh dinamika elite di pusat. 

Zuhdi meminta pengurus dan warga NU tetap fokus menjalankan aktivitas maupun program kerjanya masing-masing, demi kebaikan umat.

"Kita anjurkan semua komponen tetap fokus program kerja. Kalaupun ada gejolak, itu kan gejolak di tingkat elit di Jakarta sana. Aktivitas di bawah tetap jalan terus," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved