Kecelakaan kereta di Prambanan
Detik-detik Tak Biasa Jelang Tabrakan KA 161 Bangunkarta vs Mobil dan 2 Motor di Prambanan
Ada detik-detik yang tidak biasa sebelum tabrakan KA 161 Bangunkarta di perlintasan kereta api JPL 320 di Bokoharjo, Prambanan, Sleman,
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Ringkasan Berita:
- Ada detik-detik yang tidak biasa sebelum tabrakan KA 161 Bangunkarta di perlintasan kereta api JPL 320 di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (4/11/2025).
- Tabrakan kereta api dengan mobil dan dua motor itu menewaskan tiga orang dan enam lainnya terluka.
- Polisi akan memeriksa petugas penjaga palang pintu untuk mendapatkan keterangan penting tentang tabrakan itu.
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ada detik-detik yang tidak biasa sebelum tabrakan KA 161 Bangunkarta di perlintasan Kereta Api JPL 320 di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (4/11/2025).
Tabrakan antara kereta api dengan mobil dan dua sepeda motor itu menewaskan tiga orang dan membuat enam orang terluka.
Menurut seorang saksi Zidan (20), yang bekerja di sebuah toko dekat lokasi, pada sekitar pukul 10.43 WIB, ia mendengar klakson panjang dari arah rel kereta api.
Namun, yang membuatnya terkejut adalah suara khas palang perlintasan justru tidak berbunyi sebelum klakson kereta terdengar.
Zidan menyebut, pada detik-detik sebelum kecelakaan, ada jeda waktu yang tidak biasa, hingga terjadi kecelakaan maut itu.
Kemudian, Zidan bergegas keluar dari tokonya, dan di hadapannya terbentang pemandangan yang memilukan.
Sebuah mobil dan dua sepeda motor telah tertabrak kereta api yang melaju kencang.
Menurut penuturan Zidan, mobil dan motor Scoopy datang dari arah utara, sementara motor Vario dari arah selatan.
Ketiganya hendak menyeberang rel saat kereta datang dari arah timur.
Diduga, sebuah truk yang lebih dulu melintas membuat palang perlintasan terlambat turun, sehingga kendaraan di belakangnya tak sempat menghindar.
Benturan keras terdengar, mengguncang area sekitar.
Mobil yang tertabrak membawa tiga penumpang yakni dua orang dewasa dan seorang anak kecil.
Dua pengendara sepeda motor juga menjadi korban.
Warga sekitar segera berkerumun, dan proses evakuasi berlangsung cepat.
Semua korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
Namun, kabar duka tak terhindarkan.
Tiga orang dinyatakan meninggal dunia akibat insiden tersebut, seluruhnya adalah pengendara sepeda motor.
Sementara kondisi penumpang mobil masih dalam penanganan medis.
Aparat kepolisian segera tiba di lokasi, memasang garis polisi di sekitar kendaraan yang rusak parah.
Mobil korban ditutup dengan terpal biru, dan perlintasan JPL 320 kini dijaga ketat untuk penyelidikan lebih lanjut.
Pernyataan PT KAI
Atas peristiwa tersebut, PT Kereta Api (KAI) Daop 6 Yogyakarta pun meminta maaf atas terjadinya insiden tersebut.
Pihaknya menyayangkan dan berbelasungkawa atas terjadinya kecelakaan temperan KA 161 Bangunkarta dengan sepeda motor dan mobil pada pukul 10.35 WIB.
“KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan dan berbelasungkawa atas kejadian ini,” ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, dalam keterangan yang diterima Tribun Jogja, Selasa (4/11/2025).
Pihaknya mengaku saat ini tengah fokus terhadap penanganan korban dan pendampingan keluarga untuk seluruh proses yang dibutuhkan.
Adapun untuk penyebab kecelakaan dikatakan masih dalam proses penyelidikan.
"Kami masih menunggu informasi resmi hasil pemeriksaan dan penyelidikan. Untuk kronologi lengkap juga masih menunggu hasil pemeriksaan resmi," tuturnya.
Feni menyampaikan berdasarkan informasi, kecelakaan kereta api itu menemper mobil dan sepeda motor.
Akibat insiden itu, tiga orang dinyatakan meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka-luka.
"Untuk KA 161 Bangunkarta bisa melanjutkan perjalanan pukul 10.47 WIB setelah dilakukan pemeriksaan selama 12 menit. Seluruh awak dan penumpang kereta dalam kondisi selamat dan kami memohon maaf kepada seluruh penumpang," katanya.
Perjalanan kereta api, lanjutnya, tidak terdampak atau mengalami perubahan setelah kejadian itu.
Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati ketika hendak melintas di perlintasan sebidang kereta api.
Penjaga palang pintu diperiksa
Sementara itu, kepolisian masih mengumpulkan keterangan para saksi untuk mengungkap kronologi kejadian, termasuk meminta keterangan petugas penjaga palang pintu perlintasan.
"Untuk kronologi yang sebenarnya masih proses pemeriksaan beberapa saksi, termasuk penjaga palang pintu," kata Kapolsek Prambanan, Kompol Dede Sutiyarto, Selasa.
Informasi yang dihimpun, kronologi kecelakaan ini bermula ketika Kereta Api Bangunkarta, jurusan Jombang - Pasar Senin sedang melintas antara stasiun Brambanan dan Maguwoharjo.
Sesampainya di perlintasan Kereta Api Jalan Piyungan - Prambanan, kereta api berbenturan dengan mobil dan dua sepeda motor yaitu Honda Scoopy dan Vario serta dua pejalan kaki.
Menurut Dede, total ada sembilan korban dalam peristiwa tersebut.
Rinciannya di dalam mobil berisi empat orang yang merupakan pasangan suami istri dan dua anak balita.
Tiga korban merupakan pengendara sepeda motor dengan rincian 1 orang mengendarai sepeda motor sendirian dan dua orang berboncengan.
Adapun dua korban lainnya adalah pejalan kaki.
Korban 2 balita dan 2 pejalan kaki selamat dan kini mendapatkan perawatan di RSI PDHI Kalasan.
Kemudian pasangan suami istri, di dalam mobil juga selamat dan dirawat di RS Bhayangkara.
Sedangkan tiga pengendara sepeda motor semuanya meninggal dunia.
"Korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," kata dia.
Identitas korban
Kasihumas Polresta Sleman, AKP Salamun mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, ketiga korban meninggal dunia adalah:
- GJAG (26) warga Tanjungsari, Manisrenggo.
- S laki-laki. beralamat di Sorosutan Umbulharjo, Yogyakarta.
- K perempuan, beralamat di Sorosutan Umbulharjo, Yogyakarta.
Sementara itu, korban luka ada enam orang yaitu:
- OENS (26) (sopir mobil) warga Lampir Tengah Semarang Selatan (dirawat di RS Bhayangkara).
- NSA (26) warga Lampir Tengah, Semarang Selatan (dirawat di RS Bhayangkara).
- KMP (2) balita asal Lampir Tengah, Semarang Selatan (diobservasi di RSI Yogyakarta).
- MA (2 bulan) balita asal Lampir Tengah, Semarang Selatan (diobservasi di RSI Yogyakarta).
- SA, buruh harian lepas asal Brebes, (diobservasi di RSI Yogyakarta).
- EAS, umur satu tahun tujuh bulan, perempuan (diobservasi di RSI Yogyakarta). (Tim Tribun Jogja)
| Laka Maut Kereta di Prambanan, Polisi Periksa Petugas Jaga Palang, Ungkap Data 9 Korban |
|
|---|
| Tiga Orang Tewas dalam Laka Kereta di Prambanan, KAI Minta Maaf dan Akan Dampingi Keluarga Korban |
|
|---|
| Motor dan Mobil Tertemper KA Bangunkarta di Perlintasan Brambanan-Maguwo, KAI Sampaikan Belasungkawa |
|
|---|
| Tanggapan KAI Daop 6 Yogyakarta Laka Maut Kereta Tabrak Mobil dan Motor |
|
|---|
| Saksi Mata Ungkap Kronologi Kecelakaan Maut di Perlintasan Kereta Api Sleman |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.