50 Rumah di Gunungkidul Rusak Diterjang Angin Kencang Sepanjang Oktober

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Memasuki masa peralihan musim sepanjang Oktober ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mencatat sedikitnya 50 unit rumah warga dan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan akibat terpaan angin kencang disertai hujan lebat. 

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan intensitas hujan disertai hembusan angin dengan kecepatan tinggi yang memicu kerusakan bangunan mengalami peningkatan sejak awal Oktober.

 “Sebagian besar kerusakan berupa atap rumah yang beterbangan serta pohon tumbang menimpa fasilitas umum seperti balai dusun dan jaringan listrik,” ujarnya, pada Senin (20/10/2025).

Ia menambahkan kerusakan paling banyak dilaporkan di Kapanewon Semin, Ponjong, dan Rongkop. Selain rumah warga, beberapa fasilitas pendidikan dan tempat ibadah juga terdampak. Atas kejadian itu, pihaknya bersama relawan dan perangkat kalurahan telah melakukan penanganan darurat termasuk evakuasi pohon tumbang dan pendataan kerugian.

"Dari kejadian ini, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun luka," papar dia.

Meski tidak ada korban, pihaknya tetap mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi dinamika cuaca yang tidak menentu pada masa peralihan musim ini. Potensi angin puting beliung, petir, dan hujan deras diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir Oktober. 

“Kami meminta warga rajin memantau informasi peringatan dini serta segera melaporkan jika terjadi kejadian bencana agar respons penanganan lebih cepat,” tambahnya.

BPBD juga menyiagakan tim reaksi cepat (TRC) di beberapa wilayah rawan bencana untuk mengantisipasi laporan kejadian serupa. Sejumlah posko logistik pun mulai diaktifkan untuk mendukung kebutuhan darurat warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat. Bantuan berupa terpal, material perbaikan ringan, dan alat pemotong pohon telah disalurkan secara bertahap.

“Kami meminta warga rajin memantau informasi peringatan dini serta segera melaporkan jika terjadi kejadian bencana agar respons penanganan lebih cepat,” pungkasnya (ndg)