Jogja Desaign Week 2025 Dibuka, Momentum Yogyakarta Jadi Leader Kerajinan Kulit Nasional

Jogja Design Week 2025 diharapkan mampu menjadi peluang para desainer dan pelaku UMKM mempromosikan produk sekaligus peningkatan

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
Sejumlah aksesoris berbahan kulit dipamerkan dalam Jogja Design Week 2025, Jumat (17/10/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ratusan produk kerajinan kulit dipamarkan dalam Jogja Design Week (JDW) 2025 yang digelar di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) Kota Yogyakarta.

Pameran desain dan kerajinan kulit ini berlangsung mulai 16 sampai 20 Oktober 2025.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yuna Pancawati, mengatakan Yogyakarta telah dikenal sebagai salah satu kota kreatif Indonesia dengan memberi kontribusi di sektor industri kreatif baik kerajinan kulit dan lainnya.

"Industri kulit jadi salah satu yang berakar kuat di Jogja, sehingga Jogja Design Week menegaskan Jogja bukan hanya sebagai kota budaya, tetapi pusat desain nasional yang mampu mengintegrasikan tradisi dan modern," katanya, saat opening Jogja Design Week 2025, Jumat (17/10/2025).

Event ini menurut Yuna juga menjadi momen mempertemukan para desainer, akademisi pelaku usaha dan masyarakat agar membangun ekosistem desain lokal yang maju.

"Kami percaya kekuatan Jogja terletak membawa akar budaya. Kolaborasi ini harapannya lahir ide baru serta inovasi desain Jogja ke pasar global, bukan hanya produk tapi cerita, nilai dan karakter disetiap karya," terang Yuna.

Pameran JDW 2025 ini dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan.

"Menata PDIN banyak tantangan yang bisa kita kerjakan," kata Wawan.

Karenanya Jogja Design Week 2025 diharapkan mampu menjadi peluang para desainer dan pelaku UMKM mempromosikan produk sekaligus peningkatan ekosistem industri kreatif.

Wawan menyebut tantangan kedepan bagaimana Yogyakarta menjadi leader andalan dibidang design industri kreatif kulit.

"Selama ini kalau bicara kulit pasti Garut. Kita punya PDIN tapi desain kita mundur pada 20 tahun lalu," ungkapnya.

Hal ini menjadi catatan evaluasi bagi semua pihak, termasuk pihak perbankan yang diharapkan memberikan solusi terkait dukungan permodalan.

"Semangatnya harus diubah, leader di Jogja mengapa gak bisa menguasai pasar," tegas Wakil Walikota Yogyakarta.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperinkop UKM) Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo menyampaikan JDW 2025 merupakan event ketiga kalinya.

"Kami sudah inisiasi pada waktu itu bagimana merespons sebuah kota kreatif," terang dia.

Adapun sejumlah barang-barang di antaranya tas, dompet, sepatu, serta aksesoris lainnya berbahan kulit memanjakan mata diruang pameran.

Barang-barang tersebut merupakan karya para desainer dan pelaku UMKM di Yogyakarta dibanderol harga yang bervariatif. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved