Sarasehan Saintek 2025, Menyatukan Saintis untuk Pembangunan Inovatif Yogyakarta

Forum ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kontribusi sains dan teknologi terhadap pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Dr. Fauzan Adziman (tengah) didampingiKetua LLDIKTI Wilayah V, Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D., (kanan) dalam Sarasehan Sains dan Teknologi Yogyakarta di Universitas Sanata Dharma, Sleman, Rabu (8/10/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Konvensi Sains Teknologi dan Industri Indonesia 2025 yang mendorong kolaborasi riset lintas sektor. 

Tingkat keterisian mahasiswa rata-rata baru mencapai 57 persen, dengan sebagian PTS kecil menghadapi tantangan berat dalam promosi program studi dan keberlanjutan kelembagaan.

Prof. Setyabudi turut menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi.

“Dalam dua tahun terakhir telah terjalin 31 perjanjian pertukaran dosen, 24 pengembangan kurikulum bersama, dan 26 riset kolaboratif. Ini babak baru bagi PTS: bukan bersaing untuk bertahan, tetapi bersinergi untuk bertumbuh bersama,” ujarnya.

“Semua capaian dan arah kebijakan yang telah kita bahas hari ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi di Yogyakarta terus bergerak menuju tata kelola yang lebih adaptif, kolaboratif, dan berdampak. Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan integritas, kita bersama membangun masa depan pendidikan tinggi Indonesia yang lebih unggul dan merata,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Dr. Fauzan Adziman, mendorong perguruan tinggi agar berperan lebih aktif dalam menyelesaikan persoalan masyarakat melalui riset dan teknologi terapan.

Upaya ini dilakukan lewat penguatan hilirisasi inovasi kampus, kolaborasi lintas sektor, serta valuasi produk-produk hasil penelitian agar dapat menarik dukungan perbankan dan industri.

Menurut Fauzan, kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Konvensi Sains Teknologi dan Industri Indonesia 2025 yang telah dimulai dua bulan sebelumnya dan dihadiri langsung oleh Presiden.

“Sarasehan ini merupakan upaya kita sebagai komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya bagaimana sains dan teknologi dapat membantu serta mendorong pertumbuhan dan pemerataan pembangunan. Kita akan melihat strategi-strategi apa yang akan dilakukan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya berisi paparan kebijakan pemerintah pusat, tetapi juga diskusi dan eksplorasi berbagai bidang strategis, seperti pangan, kesehatan, energi, digitalisasi, hilirisasi, industrialisasi, material, manufaktur, maritim, dan pertahanan.

Bidang-bidang tersebut, kata dia, harus didukung oleh ekonomi, sosial-humaniora, dan pendidikan agar menghasilkan produk yang kompetitif dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Yang kita butuhkan sebenarnya adalah peningkatan daya saing produk nasional untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor, sekaligus memastikan riset-riset yang dilakukan dapat menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Dengan demikian, komunikasi antara masyarakat, industri, dan perguruan tinggi harus semakin terbuka — termasuk dalam bentuk kolaborasi,” tutur Fauzan.

Ia menegaskan, kolaborasi tersebut tidak hanya antarperguruan tinggi, tetapi juga dengan pemerintah daerah, industri, serta regulator agar riset dan inovasi lebih tepat sasaran.

“Kita ingin komunikasi seperti ini dilakukan secara lebih intens,” katanya.

Menjawab pertanyaan mengenai hilirisasi riset kampus, Fauzan menjelaskan bahwa pemerintah saat ini tengah memfasilitasi keterlibatan perguruan tinggi dalam program strategis nasional.

Salah satunya melalui arahan Presiden dan dukungan Kementerian Keuangan dalam bentuk transfer dana sebesar Rp 200 triliun dari Bank Indonesia ke bank-bank Himbara.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved