Gunungkidul Tourism Fest 2025 Digelar di Desa Wisata Watu Sigar, Ini Target Dinas Pariwisata

Desa Wisata Watu Sigar dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan untuk memberikan ruang baru dalam memperkenalkan destinasi alternatif di Gunungkidul

Dok.Istimewa
PENTAS BUDAYA - Masyarakat antusias menyaksikan seni pertunjukan Gunungkidul Tourism Fest 2025 di Watu Sigar, Sabtu (27/9/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Memperingati World Tourism Day (Hari Pariwisata Dunia) yang jatuh setiap 27 September, Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul kembali menggelar Gunungkidul Tourism Fest (GTF) 2025.

Tahun ini, kegiatan dipusatkan di Desa Wisata Watu Sigar, Kapanewon Ngawen, pada 24-27 September 2025. 

Kepala Dispar Gunungkidul , Oneng Windu menyampaikan, GTF 2025 menjadi momentum untuk menunjukkan potensi pariwisata sekaligus memperkuat posisi Gunungkidul sebagai salah satu destinasi unggulan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“GTF bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga bentuk perayaan World Tourism Day yang kami maknai dengan memperkenalkan wajah baru pariwisata Gunungkidul,” ujarnya, pada Minggu (28/9/2025).

Kegiatan ini didukung penuh melalui dana keistimewaan (danais) DIY.

Dana tersebut dimanfaatkan untuk menghadirkan rangkaian acara, mulai dari pertunjukan seni budaya, pameran produk ekonomi kreatif, hingga promosi destinasi wisata berbasis masyarakat.

Desa Wisata Watu Sigar dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan untuk memberikan ruang baru dalam memperkenalkan destinasi alternatif di Gunungkidul.

Dengan keunikan lanskap perbukitan dan potensi wisata berbasis alam, desa ini diharapkan semakin dikenal oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Setiap tahun kami berupaya menghadirkan inovasi. Melalui GTF 2025, kami ingin menunjukkan bahwa pariwisata Gunungkidul tidak hanya tentang pantai, tapi juga memiliki kekayaan budaya, desa wisata, dan potensi ekonomi kreatif yang kuat,” tambahnya.

Baca juga: Ratusan Peternak di DIY Ikuti Kontes  Hewan Ternak di Gunungkidul 

Gunungkidul Tourism Fest 2025 ditargetkan menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, pelaku wisata, dan masyarakat, sehingga dampaknya tidak hanya memperluas promosi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Menurut Dispar Gunungkidul, festival ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mengenalkan beragam potensi wisata di Kabupaten Gunungkidul.

Dari wisata pantai, perbukitan, hingga desa wisata, semua dikemas agar semakin dikenal luas dan mampu menarik minat kunjungan wisatawan.

“Kami ingin GTF menjadi pintu masuk bagi wisatawan untuk melihat sisi lain Gunungkidul. Jadi bukan hanya pantai yang sudah populer, tetapi juga desa wisata, budaya lokal, dan produk kreatif masyarakat yang punya daya tarik besar,” ujarnya.

Pihaknya berharap ke depan GTF dapat terus konsisten digelar setiap tahun sebagai agenda pariwisata yang memiliki dampak nyata bagi masyarakat.

Dengan keterlibatan banyak pihak, ajang ini diyakini mampu memperkuat branding Gunungkidul sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

Selain itu, Dispar juga berharap festival ini mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dan budaya lokal. 

"Dengan begitu, pengembangan pariwisata Gunungkidul dapat berjalan beriringan dengan prinsip keberlanjutan yang memberi manfaat jangka panjang," urainya. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved