Dugaan Keracunan MBG, Dinkes Gunungkidul Amankan Sample Makanan dan Muntahan
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan keluar dalam kurun 7–14 hari.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRINUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul telah mengamankan sampel makanan dan muntahan siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Wonosari yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program makan bergizi gratis (MBG), pada Rabu (3/9/2025).
Sampel tersebut saat ini masih dalam proses pemeriksaan laboratorium.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan keluar dalam kurun 7–14 hari. Karena itu, penyebab pasti dugaan keracunan belum bisa dipastikan.
“Untuk sampel makanan dan muntahan sudah kita amankan, untuk makanan itu ada berbagai macam mulai dari nasi, sayur, hingga telur. Dan, ini masih dalam proses pemeriksaan laboratorium. Sementara, terkendali tidak ada penambahan kasus. Statusnya masih dugaan keracunan,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).
Ismono menuturkan sample tersebut diambil oleh tim gerak cepat yang terdiri dari Puskemas dan Dinas Kesehatan, usai laporan dugaan keracunan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Wonosari.
"Setelah adanya laporan, tim gerak cepat langsung melakukan penyelidikan etimologis hingga pengambilan sampel makanan dan muntahan, termasuk mengambil sampel air di lokasi," ucapnya.
Ismono menuturkan pihaknya harus menunggu hasil sample untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan tersebut. Namun, biasanya keracunan makanan disebabkan oleh bakteri atau bahan kimia tertentu.
"Dari pengalaman yang pernah terjadi, tetapi bukan kasus MBG. Biasanya keracunan disebabkan hal tersebut," tuturnya.
Sebagai tindak lanjut atas kasus keracunan tersebut, Ismono menuturkan akan mendorong pemasak atau tukang masak di dapur MBG untuk mengikuti pelatihan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
"Nantinya, kami akan turun dan monitoring langsung," tuturnya.
Di sisi lain, pihaknya juga akan berkoordinasi intensif dengan Puskesmas terdekat. Hal ini dilakukan untuk antisipasi kejadian luar biasa.
"Koordinasi insentif dengan teman-teman Puskemas akan dilakukan, jika terjadi keracunan sudah ada koordinasi. Karena ini, tugas bersama", urainya.
Sebelumnya diberitakan, empat siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program makan bergizi gratis (MBG), pada Rabu (3/9/2025) kemarin.
Akibat hal tersebut, keempat pelajar ini mengeluh mual dan muntah sehingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari.
Empat Pelajar di Gunungkidul Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga Keracunan Menu MBG |
![]() |
---|
Kontingen Sleman Juara Umum Cabor Judo Usai Rebut 6 Medali Emas di Porda DIY 2025 |
![]() |
---|
Temuan Ulat Hingga Jangkrik di Menu MBG, Pemkab Bantul: Kami Tidak Punya Wewenang Menegur |
![]() |
---|
Update Klasemen Sementara Porda DIY 2025 Gunungkidul: Kontingen Kota Yogyakarta Masih di Puncak |
![]() |
---|
Warga Binaan Lapas Kelas IIB Wonosari Kini Punya Sumur Bor untuk Akses Air Bersih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.