Mahasiswa UGM Diajak Kelola Keuangan dengan Bijak, Jangan FOMO

Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap prinsip dasar pengelolaan keuangan pribadi

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
BIJAK - Mahasiswa UGM diajak untuk bijak mengelola keuangan dan tidak FOMO, Jumat (22/8/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - GoPay bersama Findaya dan Multifinance Anak Bangsa, menghadirkan program edukasi keuangan Pintar Bareng GoPay di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (UGM), Jumat (22/8/2025).

Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap prinsip dasar pengelolaan keuangan pribadi sekaligus mendorong mereka agar dapat menggunakan layanan keuangan khususnya pinjaman secara bijak dan bertanggung jawab.

Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Dinavia Tri Riandari yang turut hadir dalam acara juga mengajak para mahasiswa agar berhati hati dalam memilih layanan pinjaman daring.

“Bahwa harus hati hati pinjaman online yang legal itu hanya boleh mengakses 3 hal yaitu CAMILAN (camera, microphone, location). Jadi, kalau kalian mau pinjem tapi akses galeri dan kontak itu gak boleh, kemudian juga harus ingat 2L yaitu Legal dan Logis, pahami dulu legalitas dari pemberi pinjaman dan logis atau tidak yang ditawarkan,” bebernya.

Pintar Bareng GoPay memberikan edukasi praktis yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa, mulai dari cara menabung, mengatur uang saku, hingga mengambil keputusan keuangan yang tepat. 

Selain itu, program ini juga memperkenalkan konsep pinjaman daring produktif sebagai salah satu alternatif untuk mendukung tujuan finansial jangka panjang.

Head of Corporate Affairs GoPay, Audrey P. Petriny mengatakan misi GoPay adalah mendorong inklusi keuangan dengan membantu masyarakat Indonesia mengatur keuangan dengan mudah dan mencapai kesejahteraan finansial. 

“Kami berharap program literasi keuangan Pintar Bareng GoPay hari ini dapat mendukung  mahasiswa dalam memahami prinsip-prinsip dasar pengelolaan keuangan yang baik, mulai dari cara menyiasati uang jajan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hingga bagaimana  memanfaatkan layanan keuangan secara bertanggung jawab dan produktif,” jelasnya.

Baca juga: Mengapa UGM Enggan Buka Data tentang Pendidikan Jokowi ke Publik? Ini Jawabannya

Sesi edukasi disampaikan oleh Debora Aprianita, Perencana Keuangan Bersertifikat yang mengangkat fenomena FOMO (Fear of Missing Out).

FOMO sering terjadi di antara mahasiswa, sebagai salah satu faktor utama terjadinya pinjaman konsumtif. 

Tekanan sosial, tawaran diskon, serta gaya hidup konsumtif sering kali mendorong mahasiswa mengambil pinjaman tanpa melakukan pertimbangan yang matang.

“Banyak mahasiswa meminjam dana untuk konsumsi seperti membeli kopi di café tiga kali sehari dengan cara pay later, padahal mereka belum memiliki penghasilan tetap. Risiko ini bisa diminimalkan jika pinjaman digunakan secara bijak, misalnya sebagai modal usaha, membeli perangkat untuk freelance, atau kebutuhan akademik. Ini adalah contoh pinjaman produktif yang memberikan manfaat nyata,” ujar Debora.

Ia juga menegaskan pentingnya memilih pinjaman daring secara cermat, dengan memperhatikan legalitas penyedia layanan, transparansi biaya dan bunga, serta syarat dan ketentuan yang berlaku. 

Tidak kalah penting, mahasiswa juga harus memahami perlunya menjaga catatan kredit yang baik di SLIK OJK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) milik Otoritas Jasa Keuangan.

“Catatan kredit yang terjaga sejak dini sangat penting. Keterlambatan pembayaran cicilan atau pinjaman bisa tercatat di SLIK dan berdampak buruk di masa depan, seperti penolakan pengajuan KPR, pinjaman pendidikan, atau akses modal usaha. Bahkan, riwayat kredit juga bisa mempengaruhi peluang kerja, karena banyak perusahaan kini memeriksa catatan ini. Jadi, pastikan membayar tepat waktu,” tutupnya.

Pintar Bareng GoPay merupakan rangkaian edukasi untuk mencapai tujuan finansial dengan lebih baik. 

Mulai dari perencanaan keuangan, pengelolaan tabungan, hingga mengenal berbagai jenis investasi. 

Sejak tahun 2019, program ini telah menjangkau jutaan masyarakat Indonesia dan dihadirkan dalam format daring serta luring. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved