TRIBUNJOGJA.COM TEMANGGUNG – Wajah Parmi, warga Desa Glapansari, Kecamatan Parakan tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Ia adalah, satu di antara 15 keluarga penerima bantuan Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) di Kabupaten Temanggung
“Saya sudah tinggal di rumah ini selama 54 tahun bersama suami dan tiga putra. Suami saya, sudah satu tahun kena stroke. Dengan profesi sebagai petani tembakau di lahan kecil, pendapatan kami sekitar Rp50 ribu perhari. Hanya cukup untuk biaya hidup. jadi tidak bisa merawat rumah. Mau tidak mau, selama ini rumah dibiarkan apa adanya, kalau hujan bocor dari depan sampai belakang,” tuturnya saat hadir pada seremoni serah terima simbolis penyerahan rumah hasil bedah rumah yang dilakukan Pemerintah Jawa Tengah dan Djarum Foundation, Rabu (30/7/2025).
Rasa syukur tersebut terpancar jelas dari wajahnya, karena rumah yang ia huni selama puluhan tahun kini menjadi lebih aman dan nyaman untuk ditinggali keluarganya.
“Lantainya juga dari tanah, jadi air sering menggenang. Alhamdulillah, dengan bantuan PT Djarum ini rumah saya jadi nyaman untuk ditinggali. Semoga Gusti Allah membalas kebaikan ini,” lanjut Parmi.
Hal serupa diucapkan Dwi Winarni, penerima manfaat program RSLH lainnya, mengungkapkan rasa syukurnya. "Saya senang sekali bisa menerima bantuan ini. Sebelumnya, rumah saya sangat tidak layak. Sekarang sudah jauh lebih baik, ada keramik, WC, dan kamar yang sebelumnya tidak ada," ujar buruh dengan gaji Rp500.000 per bulan ini.
Dwi mengaku kesulitan untuk merenovasi rumah karena penghasilannya yang terbatas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Djarum Foundation berkomitmen untuk memperbaiki 350 unit Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) bagi masyarakat miskin pada tahun 2025. Kolaborasi ini merupakan bagian dari program yang dimulai sejak tahun 2022.
Program RSLH yang dimulai pada 2022 ini mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2022, Djarum Foundation memperbaiki sekitar 10 unit RSLH, yang kemudian meningkat menjadi 25 unit di 2023.
Pada 2024, jumlahnya melambung drastis menjadi 200 unit, dan pada 2025 ini, sebanyak 350 unit akan diperbaiki. Bantuan pada 2025 ini akan tersebar di beberapa daerah, yaitu Kudus (300 unit), Temanggung (15 unit), Banjarnegara (15 unit), Demak (10 unit), dan Purbalingga (10 unit).
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyampaikan, apresiasinya atas kerja sama yang dilakukan antara Pemprov Jateng dan Djarum Foundation. Menurutnya, program ini sangat penting untuk mereduksi kemiskinan ekstrem, mengingat ada lebih dari satu juta rumah yang tidak layak huni di Jawa Tengah yang perlu perhatian serius.
"Kolaborasi semacam ini sangat penting untuk mengurangi kemiskinan bersama-sama," tandasnya.
Pada tahun ini, Pemprov Jateng juga mengalokasikan sekitar 17.000 unit untuk renovasi RTLH di 35 kabupaten/kota. Selain itu, Luthfi mendorong integrasi berbagai bantuan sosial, di antaranya kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan pokok untuk mendukung masyarakat miskin ekstrem.
Penurunan Angka Kemiskinan
Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di Jawa Tengah per Juli 2025 tercatat sekitar 9,48 persen, turun 0,10?ri angka sebelumnya di September 2024 yang sebesar 9,58 % . Luthfi menegaskan pentingnya program-program terencana dan berkelanjutan untuk mereduksi kemiskinan di Jawa Tengah.
"Melalui program yang terstruktur, berkelanjutan, dan terintegrasi, kami yakin dapat mengurangi kemiskinan di wilayah ini," tambah Luthfi.
Sementara Deputy Program Director Bhakti Sosial Djarum Foundation, Achmad Budiharto mengatakan, bahwa program RSLH ini bertujuan membantu masyarakat memiliki rumah yang layak huni. "Ini merupakan program pertama kami di Kabupaten Temanggung. Kami ingin membantu masyarakat agar mendapatkan rumah yang layak," katanya, setelah acara peresmian dan penyerahan bantuan secara simbolis di Gedung Sasana Gita, Parakan, Temanggung.
Djarum Foundation berencana untuk terus memperluas program ini hingga 2029. "Pada 2026, kami akan menambah alokasi renovasi rumah di Temanggung menjadi 25 unit. Secara keseluruhan, kami akan merenovasi 500 rumah di seluruh Jawa Tengah," imbuh Achmad. (*)