TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - National Paralympic Committee (NPC) Kulon Progo tengah bersiap untuk mengikuti Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) yang akan berlangsung pada Agustus 2025 ini di Gunungkidul. Puluhan atlet pun siap diterjunkan.
Ketua NPC Kulon Progo, Widi Nuryanto, mengungkapkan ada peningkatan jumlah atlet disabilitas dari Kulon Progo yang akan mengikuti Peparda 2025.
"Peningkatannya sampai 50 persen, sejak Qonitah berhasil meraih prestasi di Paralimpiade," kata Widi ditemui di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kulon Progo, Selasa (01/07/2025).
Qonitah merupakan atlet disabilitas untuk cabang olahraga (cabor) bulutangkis asal Kapanewon Kokap.
Ia berhasil meraih medali perak di Paralimpiade Paris di tahun 2024 lalu.
Menurut Widi, prestasi Qonitah membuat atlet disabilitas usia muda tertarik untuk mengikuti jejaknya.
Efeknya, jumlah atlet tiap cabor pun saat ini meningkat drastis.
"Misalnya untuk angkat berat yang sebelumnya hanya 1 orang sekarang 5 orang, renang dari hanya 3 orang sekarang jadi 6 orang," jelasnya.
NPC Kulon Progo menerjunkan sebanyak 58 atlet untuk 10 cabor di Peparda 2025.
Mereka akan didampingi oleh 20 pelatih dan 20 orang ofisial yang tergabung dalam Kontingen Kulon Progo.
NPC Kulon Progo menargetkan peringkat 3 di Peparda 2025 ini. Mereka pun datang ke Kantor Setda Kulon Progo untuk meminta dukungan dari pemerintah dalam mengikuti ajang olahraga tersebut.
"Terutama dukungan anggaran untuk kegiatan Peparda tahun ini," ujar Widi.
Qonitah sendiri tidak mengikuti Peparda tahun karena sedang mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).
Meski begitu ia akan ikut mendampingi teman-teman sesama atlet selama Peparda 2025.
Ia mengaku senang dan bersyukur prestasinya bisa memberikan dampak positif bagi teman-teman disabilitas sebayanya.
Sebab mereka menjadi termotivasi untuk ikut ambil bagian menjadi atlet mewakili daerah.
"Saya pun akan memotivasi mereka agar bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya di Peparda tahun ini," kata Qonitah.(*)