TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan pesilat muda Tapak Suci Putra Muhammadiyah dikumpulkan di Gedung DPD RI Perwakilan DIY, Kota Yogya, pada Kamis (26/6/2025) lalu.
Agenda sosialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara tersebut menjadi momen penguatan karakter mental bagi 55 atlet yang berasal dari berbagai penjuru DI Yogyakarta itu.
Turut hadir dalam sosialisasi, Ketua Pimpinan Wilayah 01 Tapak Suci DIY, Suliantoro, serta Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Akhid Widi Rahmanto.
Anggota DPD RI perwakilan DIY, Ahmad Syauqi Soeratno, mengungkapkan Pancasila menjadikan sila pertamanya, yakni ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ sebagai pondasi bagi sila-sila yang lain.
Sila pertama menunjukkan bahwa bangsa ini menggunakan nilai relijius sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Para pendahulu kita sudah berpikir sedemikian rupa untuk menyatukan masyarakat Indonesia yang beragam suku, agama, dan budaya dalam satu frame berbangsa, yakni persatuan Indonesia," katanya.
Menurutnya, pondasi nilai relijius menjadi pedoman nilai dan etika bagi masyarakat dalam membentuk pribadi, serta mengembangkan karakter mental yang kuat dan adaptif.
Hal itu selaras dengan nilai-nilai Tapak Suci, yang mempunyai semboyan 'dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah'.
"Karena berpegang pada iman, kader Tapak Suci berani bersikap kritis dan tidak memiliki rasa takut dalam menyampaikan kebenaran," tegasnya.
Anggota Komite III DPD RI tersebut juga memberikan apresiasi atas kerja keras segenap atlet maupun pelatih Tapak Suci kontingen DIY.
Selaras rencana, mereka akan mengikuti Kejuaraan Dunia Tapak Suci yang berlangsung di Malang, pada 30 Juli - 3 Agustus 2025 mendatang.
"Kalau sungguh-sungguh dan memiliki mental yang kuat, kita akan memiliki keyakinan dalam memastikan marwah Tapak Suci yang berasal dari daerah kelahirannya ini (Yogyakarta), jadi yang terbaik di kejuaraan dunia," ujarnya. (*)