Untuk menyembunyikan jejak, jasad yang telah dibungkus plastik itu dikubur, ditutup papan, diurug tanah, lalu ditimpa cor.
“Jadi dibungkus plastik kemudian dikubur biasa, diberi papan kemudian diurug tanah. Setelah itu dicor kemudian diurug tanah lagi,” jelas Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo.
Ia menambahkan, proses identifikasi korban masih menunggu hasil resmi visum dari RSUD dr. Moewardi Solo, tempat jasad saat ini dikirim untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Hingga kini, penyidik masih melakukan pendalaman atas kasus yang mengguncang warga Wonogiri ini.
Motif asmara yang berbalut penolakan diduga menjadi pemicu utama tragedi memilukan ini. (*)