Dalam disertasinya, Dewi meneliti pengembangan katalis berbasis material anorganik untuk reaksi kimia organik, terutama reaksi cross-coupling.
Ia memodifikasi silika dan titania dengan organosilan serta logam transisi untuk meningkatkan efisiensi dan kestabilan katalis tersebut.
“Tujuannya adalah menghasilkan material yang bisa digunakan untuk sintesis senyawa-senyawa penting, namun dengan metode yang lebih ramah lingkungan dan efisien,” ujarnya.
Komitmen
Kini mengabdi sebagai dosen Kimia di ITB, Dewi tidak berhenti di pencapaian akademik.
Ia berkomitmen melanjutkan riset dalam bidang katalis dan kimia material, serta menjajaki kolaborasi lintas disiplin dengan teknik lingkungan atau farmasi.
“Saya juga berharap bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswa dari latar belakang sederhana seperti saya, bahwa mimpi setinggi apapun bisa dicapai asal kita punya tekad dan semangat belajar yang kuat,” pungkasnya.
Artikel ini tayang di https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/04/26/163949388/lulus-doktor-di-usia-26-tahun-dosen-itb-ini-pecahkan-rekor-termuda?source=headline.