Terapi musik sering digunakan untuk membantu pasien mengatasi rasa sakit kronis dengan memanfaatkan koneksi emosional dengan musik.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa preferensi musik individu memainkan peran penting dalam efektivitasnya sebagai pereda nyeri.
Musik yang disukai cenderung menghasilkan efek analgesik yang lebih kuat dibandingkan musik yang tidak disukai.
Ini menunjukkan bahwa keterlibatan emosional dan kognitif yang lebih dalam dengan musik yang disukai dapat meningkatkan efek peredaan nyeri.
Dalam konteks klinis, terapi musik telah menjadi pendekatan komplementer yang semakin diakui untuk manajemen nyeri, baik akut maupun kronis.
Terapis musik terlatih menggunakan berbagai teknik, termasuk mendengarkan musik, bernyanyi, bermain alat musik, dan menulis lagu, untuk membantu pasien mengatasi rasa sakit, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Berbagai studi meta-analisis juga mendukung efektivitas intervensi musik dalam mengurangi intensitas nyeri dan meningkatkan kepuasan pasien.
Mendengarkan musik dapat menjadi strategi yang sederhana, tetapi efektif untuk membantu mengurangi persepsi rasa sakit melalui berbagai mekanisme psikologis dan fisiologis yang kompleks.
Pemanfaatan musik sebagai terapi juga semakin diakui dalam dunia medis sebagai pendekatan komplementer untuk manajemen nyeri. (MG Ni Komang Putri Sawitri Ratna Duhita)