Tips Kesehatan

Mendengarkan Musik Bisa Mengurangi Rasa Sakit? Ini Penjelasannya

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Joko Widiyarso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dengarkan musik pakai earphone
Dengarkan musik pakai earphone

TRIBUNJOGJA.COM - Mendengarkan musik bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga dapat menjadi alat yang efektif untuk mengurangi rasa sakit. 

Fenomena ini telah didukung oleh berbagai penelitian ilmiah dan pemanfaatan dalam praktik terapi musik. 

Mekanisme bagaimana musik dapat meredakan nyeri melibatkan beberapa aspek kompleks yang berinteraksi antara otak, emosi, dan tubuh.

Salah satu mekanisme utama adalah distraksi. 

Musik yang menarik perhatian pendengar dapat mengalihkan fokus dari sinyal rasa sakit yang dikirimkan ke otak. 

Ketika otak sibuk memproses melodi, ritme, dan lirik, kapasitas kognitif untuk memproses rasa sakit menjadi berkurang, sehingga rasa sakit yang dirasakan menjadi tidak terlalu intens. 

Penelitian dalam The Journal of Pain menunjukkan bahwa mendengarkan musik efektif mengurangi rasa sakit pada individu dengan tingkat kecemasan tinggi karena mereka lebih mudah terserap dalam aktivitas kognitif seperti mendengarkan musik.

Selain distraksi, musik juga dapat memicu pelepasan neurotransmiter di otak yang memiliki efek pereda nyeri alami. 

Mendengarkan musik yang disukai dapat meningkatkan produksi endorfin, senyawa kimia yang memiliki efek analgesik dan juga meningkatkan suasana hati. 

Selain itu, musik juga dapat memengaruhi kadar katekolamin, hormon yang terlibat dalam respons stres dan persepsi nyeri. 

Perubahan kadar neurotransmiter ini dapat membantu mengurangi sensasi sakit yang dirasakan.

Faktanya, musik memiliki kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi emosi. 

Mendengarkan musik yang membangkitkan emosi positif dapat mengurangi stres dan kecemasan, yang seringkali memperburuk persepsi nyeri. 

Musik dapat menciptakan rasa rileks, nyaman, dan bahkan membangkitkan kenangan indah yang menjauhkan pikiran dari rasa sakit. 

Terapi musik sering digunakan untuk membantu pasien mengatasi rasa sakit kronis dengan memanfaatkan koneksi emosional dengan musik.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa preferensi musik individu memainkan peran penting dalam efektivitasnya sebagai pereda nyeri. 

Musik yang disukai cenderung menghasilkan efek analgesik yang lebih kuat dibandingkan musik yang tidak disukai. 

Ini menunjukkan bahwa keterlibatan emosional dan kognitif yang lebih dalam dengan musik yang disukai dapat meningkatkan efek peredaan nyeri.

Dalam konteks klinis, terapi musik telah menjadi pendekatan komplementer yang semakin diakui untuk manajemen nyeri, baik akut maupun kronis. 

Terapis musik terlatih menggunakan berbagai teknik, termasuk mendengarkan musik, bernyanyi, bermain alat musik, dan menulis lagu, untuk membantu pasien mengatasi rasa sakit, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Berbagai studi meta-analisis juga mendukung efektivitas intervensi musik dalam mengurangi intensitas nyeri dan meningkatkan kepuasan pasien.

Mendengarkan musik dapat menjadi strategi yang sederhana, tetapi efektif untuk membantu mengurangi persepsi rasa sakit melalui berbagai mekanisme psikologis dan fisiologis yang kompleks. 

Pemanfaatan musik sebagai terapi juga semakin diakui dalam dunia medis sebagai pendekatan komplementer untuk manajemen nyeri. (MG Ni Komang Putri Sawitri Ratna Duhita) 

 

Berita Terkini