Guna memperluas pasar, ia memanfaatkan seluruh media sosial.
Beruntung konten buatannya viral dan akhirnya diunggah ulang oleh Ganjar Pranowo.
Akhirnya penjualannya pun semakin meningkat dan bisa menjual 100an porsi per hari.
Ia bersyukur karena keluarganya tetap mendukung usahanya.
Ia pun tidak malu berjualan bakso meski lulusan S2 dari kampus bergengsi.
“Kalau kata orang-orang eman-eman (disayangkan karena lulusan S2), tetapi di sini saya menerapkan ilmu yang saya dapatkan. Jangan gengsi, turunkan ego, mental harus kuat. Alhamdulillah keluarga mendukung, karena juga wirausaha. Cuma cita-cita bapak saya pengen anaknya pascasarjana,” terangnya.
Bukan tidak ingin mencari pekerjaan lain, sebelumnya ia pernah melamar pekerjaan di berbagai perusahaan swasta. Namun penempatan kerja di luar Jawa Tengah dan DIY.
Ia juga pernah mengikuti seleksi CPNS untuk formasi Dosen Asisten Ahli di Kementerian Perindustrian pada 2024 lalu.
Sayangnya ia tak lolos peringkat saat tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Ia menduduki peringkat kedua, sementara yang dibutuhkan hanya satu.
“Saya anak pertama, orangtua saya kan makin sepuh, saya memberatkan itu. Jadi saya mengembangkan usaha orangtua saya di Jogja. Saya dagang bakso di Jogja, sementara orangtua saya dagang bakso di Jepara,” ujarnya.
Keinginan untuk menjadi dosen masih ada. Jika ada kesempatan, ia masih ingin meraih cita-citanya itu.
Namun usahanya masih akan tetap dilanjutkan dan dikembangkan.
“Tapi kalau ada panggilan dosen, keterima, tempat ini bisa tetap dilanjutkan, bisa membuka lapangan kerja juga. Sekarang ada dua karyawan,” imbuhnya. (*)