7. Vegetasi Dirancang sebagai Habitat Satwa Lokal dan Pohon Filosofis
RTH ini tak hanya estetis, tapi juga memperhatikan keberadaan satwa lokal, terutama burung-burung yang selama ini hidup di Sumbu Filosofi.
Jenis pohon yang ditanam akan meliputi tanaman endemik khas Yogyakarta dan spesies bernilai filosofi.
“Oh iya, tentu. Nantinya akan direncanakan ada tanaman endemik khas Yogyakarta atau pohon-pohon yang memiliki nilai filosofis,” kata Kusno.
8. Pedagang dan Juru Parkir Akan Direlokasi ke Batikan dan Ketandan
Pedagang akan dipindahkan ke kawasan Batikan/Babadan yang menampung 168 kios, setelah melalui proses kurasi oleh Dinas Perdagangan Kota.
Proses kurasi dimulai pada 15 April 2025.
Juru parkir akan direlokasi ke beberapa titik seperti Ketandan, Ngabean, Senopati, dan Terminal Giwangan.
Sri Sultan juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap juru parkir yang terdampak pembongkaran.
“Sing penting (yang penting) mereka tidak ditelantarkan. Ya kan,” ujarnya.
Untuk sementara, Mandala Krida juga disiapkan sebagai tempat relokasi juru parkir.
9. Alternatif Lokasi Parkir Wisata: Ketandan, Ngabean, Senopati, hingga Giwangan
Pemda DIY telah menyiapkan sejumlah kantong parkir baru menggantikan fungsi TKP ABA:
Ketandan (khusus dengan desain menyesuaikan karakter kawasan Pecinan)
- Ngabean
- Parkir Khusus Senopati
- Terminal Giwangan (dirancang sebagai terminal wisata)
Sekda DIY, Beny Suharsono meenyampaikan jka TKP Abu Bakar Ali sudah tidak diperuntukkan untuk parkir, otomatis bus tidak akan masuk ke pusat kota, kecuali di Ngabean.
Ia juga menyebut bahwa lahan-lahan swasta didorong untuk menjadi alternatif area parkir wisata.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari / Hanif Suryo )