TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA BARAT - Glodok Plaza pusat perbelanjaan di Mangga Besar, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, mengalami kebakaran besar pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21:30 WIB.
Diwartakan Kompas.com, saat ini PT TCP Internusa, anak perusahaan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang mengelola Glodok Plaza tengah mengklaim asuransi untuk menutup kerugian akibat kebakaran yang terjadi.
Hingga kini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Korban yang hilang juga masih dalam proses pencarian.
Berdasarkan keterangan saksi, api pertama kali muncul di lantai 7, area yang diketahui sebagai diskotek.
Beberapa saksi juga melaporkan mendengar suara yang diduga berasal dari kebocoran tabung gas sebelum ledakan dan kobaran api terjadi.
Untuk diketahui, Glodok Plaza adalah pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia yang dikenal sebagai surga belanja produk audio dan karaoke.
Gedung Glodok Plaza dibangun pada 1976 dengan luas total 23.500 meter persegi dan dilengkapi area food court, restoran, serta fasilitas seminar dan pameran.
Usia bangunan Glodok Plaza Jakarta Barat sudah hampir 50 tahun.
Adapun Glodok Plaza, SSIA dan PT TCP Internusa juga memiliki sejumlah properti lain di Jakarta, termasuk Perumahan Edenhaus Garden Home Resort dan Perumahan Tanjung Mas Raya.
Klaim asuransi kebakaran Glodok Plaza
Yulen, Corporate Secretary SSIA, melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemadam kebakaran dan otoritas terkait untuk menangani situasi dengan cepat.
"Sejak awal kami telah bekerja sama dengan pihak pemadam kebakaran dan otoritas terkait untuk melakukan penanganan secara cepat dan maksimal," ungkap Yulen, dikutip dari Kompas.com.
Ia menerangkan, saat ini operasional Glodok Plaza dihentikan sementara hingga gedung dinyatakan aman.
"Adapun kami sampaikan bahwa sampai dengan disampaikan informasi ini, penyebab atas adanya kejadian tersebut masih dalam proses investigasi pihak yang berwajib," imbuhnya.
Nilai kerugian akibat kebakaran di Glodok Plaza masih belum bisa dipastikan.
Namun, kata Yulen, semua aset yang terdampak telah diasuransikan.