Inovasi Digital Dukung Program Ekonomi Hijau, Mbak Yuni Rasakan Manfaat Livin Merchant

Penulis: Hari Susmayanti
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu pelanggan Warung Pojok Mbak Yuni tengah membayar dengan menggunakan aplikasi Livin' by Mandiri. Saat ini penggunakan aplikasi QRIS sudah banyak dimanfaatkan oleh pelaku UMKM dan pedagang kecil

Selain tidak perlu membawa uang tunai, penggunaan QRIS juga mengurangi penggunaan kertas untuk struk.

“ Pokoknya sekarang semuanya lebih mudah dan enak, kita tinggal scan sudah bisa langsung bayar. Yang penting punya aplikasi Livin Mandiri,”katanya.

Vice President Bank Mandiri Area DIY, Evi Martiani (kiri) memberikan CSR revitalisasi Pasar Beringharjo senilai Rp150-250 juta kepada Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi (tengah) dan Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani (kanan) di Pasar Beringharjo, Rabu (14/09/2022). (TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma)

Sementara itu sebelumnya, Vice President Bank Mandiri Area DIY, Evi Martiani menargetkan pada tahun 2024ini capaian pengguna QRIS Livin Merchant bisa mencapai 50.000 merchant aktif.

"Tahun 2024 ini target kami di 50.000 merchant aktif. Untuk tahun 2023 kami sudah pecah di atas 22.000 Livin Merchant," katanya.

Evi menyebut Livin Merchant tidak hanya memudahkan pelaku UMKM bertransaksi, namun juga membantu dalam administrasi. 

Melalui digitalisasi administrasi pelaku UMKM bisa melihat stok dagangan secara realtime. Dengan bergabung Livin Merchant, pelaku UMKM bisa mendapat kemudahan pembiayaan hingga promosi. 

"Karena ketika tergabung dalam Livin Merchant itu tidak hanya DIY, tetapi nasional. Sehingga bisa sekaligus promosi. Juga ada kemudahan pembiayaan," terangnya. 

"Keuntungan pengguna Livin Merchant sangat mudah dalam transaksi, nggak ribet, nggak perlu menyiapkan kembalian. Bahkan nggak mengenal hari libur atau tanggal merah. Pembayaran langsung masuk," lanjutnya. 

Sementara secara nasional, sejak diluncurkan pada Oktober 2021 silam, Livin' by Mandiri telah digunakan oleh 27,6 juta nasabah.

 Data itu merupakan data hingga kuartal ketiga 2024.

Dari jumlah tersebut, total nilai transaksi Livin' by Mandiri telah mencapai Rp2.940 triliun dengan frekuensi transaksi 2,7 miliar transaksi.

Tentunya semakin bertambahnya pengguna Livin’ by Mandiri, akan semakin banyak mengurangi jejak karbon dari distribusi uang fisik.

Selain itu juga mengurangi penggunaan kertas untuk keperluan struk pembayaran yang artinya mendukung program ekonomi hijau.

Penggunaan QRIS Bantu Jaga Alam

Dosen Prodi Ekonomi Fakultas Ekonomi Sosial Universitas Amikom Yogyakarta, Dr Ismadiyanti Purwaning Astuti SE,M.Sc menyebut QRIS saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

QRIS sudah banyak dimanfaatkan oleh sejumlah kalangan, termasuk para pelaku UMKM, warung hingga perusahaan-perusahaan.

“Generasi sekarang lebih banyak yang mulai menggunakan QRIS untuk pembayaran dari pada uang tunai. Orang lebih suka menggunakan QRIS dari pada uang tunai, meski tidak dipungkiri masih ada yang lebih senang menggunakan uang tunai,” katanya.

Dr Isma menyebut, penggunaan QRIS secara tidak langsung ikut mendukung program ekonomi hijau.

Sebab, dengan menggunakan QRIS, bisa mengurangi penggunaan kertas, baik itu untuk mencetak uang, struk atau untuk keperluan lainnya.

Dengan begitu, bisa mengurangi penebangan pohon yang digunakan untuk pembuatan kertas.

Isma pun mendorong, pihak perbankan untuk terus menggencarkan sosialisasi penggunaan QRIS ini kepada seluruh lapisan masyarakat.

Sebab, menurutnya, selama ini QRIS lebih banyak digunakan di wilayah perkotaan saja.

Sementara di kalangan masyarakat pedesaan atau pedalaman, masih sangat kurang.

Kemudian juga memberikan support dalam bentuk lain, mulai dari pelatihan langsung kepada masyarakat, kemudahan bertransaksi, dan pengurangan biaya administrasi.

“Sekarang QRIS sudah bagus, hanya memang kalangan perbankan harus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat supaya penggunaan QRIS bisa lebih besar lagi sehingga secara tidak langsung masyarakat ikut menyukseskan program ekonomi hijau yang dijalankan oleh kalangan perbankan,” pungkasnya. (has)

Berita Terkini