TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah RI telah memiliki skema dalam penyaluran makan bergizi gratis untuk anak sekolah di Indonesia.
Rencananya, tiga bulan pertama, program makan gratis tersebut akan diberikan kepada 3 juta anak pada awal tahun 2025.
Selanjutnya, di setiap tiga bulan, jumlah siswa sasarannya akan meningkat hingga dua kali lipat.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, program makan bergizi gratis untuk anak sekolah akan dilakukan pada awal tahun.
"Januari mungkin kita 3 juta anak, untuk 3 bulan pertama. (Tiga bulan berikutnya) kita tambah doubling," kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024).
Menurut Dadan, rencananya, anggaran program makan bergizi gratis dipatok sebesar Rp 15.000 per anak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Akan tetapi, pada praktiknya nanti akan bersifat fleksibel dan dapat menyesuaikan harga bahan pangan di setiap daerah di Tanah Air.
Dadan menambahkan, pihaknya tidak membeli paket makanan seharga Rp 15.000, melainkan membeli bahan baku untuk dimasak sendiri.
Selain itu, menunya pun akan disesuaikan dengan bahan pangan di daerah masing-masing.
"Hitungan APBN adalah Rp 15.000 per anak, tapi nanti kan fleksibel tergantung tingkat kemahalan di daerah," tuturnya.
Namun ia tak menutup kemungkinan bakal ada subsidi silang dengan mengalihkan sisa anggaran dari kota dengan biaya bahan pangan rendah ke kota yang lebih mahal.
"Mungkin ada yang kurang dari (Rp 15.000) itu, kelebihannya kita kirim ke daerah-daerah yang memang membutuhkan budget lebih," jelas Dadan.
“Jadi ditentukan di APBN per anak sekian. Tapi implementasinya tergantung dari pelaksanaan di daerah masing-masing.
Program makan bergizi gratis bakal dimulai pada 2 Januari 2025 mendatang.
Berbagai persiapan dan uji coba terus berlanjut, sembari menentukan menu yang sesuai untuk program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Program Makan Bergizi Gratis Sasar 3 Juta Anak di Tiga Bulan Pertama"