Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 2 Unit C Bagian 2: Kisah Wabah dan Penyakit di Nusantara

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Joko Widiyarso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buku Sejarah Kelas 11 SMA

TRIBUNJOGJA.COM – Di balik gemerlap sejarah Nusantara, tersembunyi kisah kelam tentang wabah penyakit yang pernah menghancurkan ribuan nyawa. 

Wabah bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan juga cerminan kondisi sosial, ekonomi, dan masyarakat pada masa itu. 

Kali ini kita akan belajar materi Sejarah kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka Bab 2 tentang Pergerakan Kebangsaan Indonesia terkhusus Akhir Masa Negara Kolonial Belanda. 

Materi ini dilansir dari buku Sejarah karya Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, dan Zein Ilyas. 

Pada materi kali ini, siswa diharapkan mampu menggunakan sumber-sumber sejarah untuk mengevaluasi secara kritis dinamika pergerakan kebangsaan Indonesia pada masa penjajahan Belanda, serta dapat merefleksikan dalam kehidupan masa kini dan masa depan.  

Buku Sejarah Kelas 11 SMA (Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA)

Berikut di bawah ini rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA Bab 2 Unit C Bagian 2

Kisah Wabah dan Penyakit di Nusantara

Sumber tertua yang mengisahkan wabah penyakit di bumi Nusantara adalah sebuah naskah lontar kuno yang dituliskan dalam aksara Bali dengan bahasa Jawa Kuno pada tahun 1462 Saka (1540 Masehi). 

Naskah itu adalah naskah Calon Arang yang menjelaskan terjadinya wabah penyakit.

Kisah Calon Arang diperkirakan hidup pada saat pemerintahan Raja Airlangga (1006-1042) di Jawa Timur (Harriyadi, 2020).

Memasuki masa Islam dan masa kolonial, sumber sejarah yang dimiliki bangsa ini semakin lengkap dan rinci. 

Bahkan sumber sejarah tidak hanya berasal dari dalam negeri, tapi juga dari catatan-catatan dan naskah-naskah asing.

Di dalam catatan para penjelajah juga diterangkan kisah wabah penyakit yang pernah terjadi di wilayah Asia Tenggara. 

Di antara beberapa sejarawan yang menjelaskan hal ini adalah Anthony Reid dalam buku berjudul Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680.

Dijelaskan bahwa hubungan perdagangan antarbangsa yang melalui jalur maritim dan perdagangan menyebabkan kemungkinan besar penyebaran berbagai penyakit.

Sumber sejarah Portugis dan Spanyol juga menyebutkan bahwa penyakit cacar menjadi penyakit paling ditakuti di Asia Tenggara, karena telah banyak penderitanya yang meninggal.

Selain pernah melanda Maluku, penduduk Banten dan Jawa Tengah pada tahun 1622-1623 juga menghadapi wabah besar berupa “penyakit dada” yang membunuh banyak orang.

Baca juga: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 Bab 2 Unit B Bagian 4: Kongres Sumpah Pemuda dan Kongres Perempuan

Kemudian di Jawa pada tahun 1643-1644 kembali terjadi wabah penyakit yang menyebabkan ratusan orang meninggal setiap hari. 

Pada tahun 1665 juga dikisahkan pernah terjadi wabah penyakit di Makassar, Bali, Jawa, dan Sumatra. 

Jumlah korban terbanyak berasal dari Jawa dan Makassar.

Sekitar tahun 1625-1630 sempat terjadi wabah penyakit luar biasa besar di Indonesia.

Penyakit yang dulu menyerang wilayah ini adalah penyakit yang saat ini kita kenal dengan TBC.

Memasuki abad ke-20, sejarah Indonesia juga diwarnai oleh kejadian kematian akibat wabah. 

Sepanjang tahun 1910-1936 puluhan ribu orang meninggal akibat wabah pes di Pulau Jawa. 

Pada tahun 1918-1919, wabah Influenza yang dikenal dengan Flu Spanyol menyebar di seluruh Jawa hingga ke wilayah Indonesia bagian timur.

Tercatat 1,5 juta orang meninggal akibat wabah ini.

Kondisi saat itu juga diperparah oleh krisis pangan yang terjadi akibat adanya great depression yang menyebabkan kesengsaraan rakyat terutama di Jawa. 

Krisis tersebut sekaligus menghambat aktivitas pertanian dan perekonomian sehingga banyak yang kelaparan dan menambah jumlah kematian.

 

Dunia semakin terhubung, sehingga penyebaran penyakit menular menjadi lebih cepat dan luas. 

Meskipun ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat, ancaman penyakit menular masih terus ada. 

Perubahan iklim, urbanisasi, dan globalisasi meningkatkan risiko munculnya penyakit baru dan penyebaran penyakit yang lebih cepat. 

Maka dari itu, penting bagi kita untuk mulai memerhatikan sekitar dan memulainya dengan langkah kecil seperti, menerapkan gaya hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, dan mendukung upaya pemerintahan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. 

( MG Maryam Andalib ) 

Baca juga: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 SMA Bab 2 Unit B Bagian 5: Pers dan Sastra Pembawa Kemajuan

Berita Terkini