Satlantas Polres Kulon Progo Catatkan Penurunan Pelanggaran dalam Operasi Zebra Progo 2024

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan Operasi Zebra Progo 2024 di kawasan Alun-alun Wates, Kulon Progo, belum lama ini. Satlantas Polres Kulon Progo mencatatkan penurunan pelanggaran dalam operasi tersebut.

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Jajaran Satlantas Polres Kulon Progo telah melaksanakan Operasi Zebra Progo 2024 yang berlangsung selama 14 hari.

Adapun Operasi Zebra Progo 2024 sendiri dimulai sejak tanggal 14 Oktober 2024 dan resmi berakhir pada Minggu (27/10/2024).

Kasatlantas Polres Kulon Progo, AKP Priya Tri Handaya, mengatakan ada sebanyak 3.580 pelanggaran yang ditindak selama operasi dilakukan.

"Terdiri dari 1.953 tilang dan 1.627 teguran," jelas Priya pada Senin (28/10/2024).

Pelanggaran sendiri didominasi oleh pengendara sepeda motor lantaran tidak memakai helm hingga pengendara yang masih di bawah umur.

Pelanggar didominasi oleh pria dengan umur antara 15 sampai 25 tahun.

Menurut Priya, jumlah pelanggaran dari Operasi Zebra 2024 ini justru turun jika dibandingkan tahun lalu.

Pada 2023, tercatat sebanyak 3.927 pelanggaran yang terdiri dari 2.371 tilang dan 1.556 teguran.

"Penurunannya mencapai 21 persen, menunjukkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas semakin baik," ujarnya.

Sebaliknya, Priya menyebut angka kejadian kecelakaan (laka) selama Operasi Zebra Progo 2024 justru mengalami kenaikan jika dibandingkan periode yang sama pada 2023 lalu. Kenaikannya mencapai 13 persen.

Baca juga: Polres Kulon Progo Dukung Upaya Pelestarian Alam, Lepaskan 14 Ribu Benih Ikan Lokal di Sungai Progo

Pada 2023 lalu tercatat sebanyak 28 kejadian laka dengan korban luka ringan sebanyak 51 orang.

Sedangkan di 2024 naik menjadi 32 kejadian laka, dengan 4 korban meninggal dunia dan 60 korban luka ringan.

"Kejadian laka di 2024 juga lebih banyak didominasi oleh pengendara asal luar Kulon Progo," ungkap Priya.

Berdasarkan hasil kajian, laka kebanyakan terjadi karena faktor manusia.

Seperti kurang menguasai medan jalan hingga kelelahan saat sedang berkendara.

Priya pun berharap naiknya kasus kecelakaan dan jumlah korban ini menjadi perhatian masyarakat. 

Terutama agar mereka lebih berhati-hati saat berkendara di wilayah Kulon Progo.

"Harus diingat bahwa salah satu penyebab dari laka adalah adanya pelanggaran pada aturan lalu lintas," jelasnya.

Kapolres Kulon Progo, AKBP Wilson Pasaribu, mengatakan Operasi Zebra dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.

Sebanyak 140 personel diterjunkan untuk pelaksanaan operasi di Kulon Progo.

Menurutnya, operasi dilakukan demi menurunkan jumlah kejadian laka serta tingkat fatalitas para korbannya.

Termasuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berkendara.

"Kami lebih mengedepankan upaya preventif dan preemtif dalam operasi ini," kata Wilson.(*)

Berita Terkini