Quiet quitting juga dapat disebabkan oleh rendahnya sense of belonging individu dalam perusahaan.
Hal ini terjadi karena kurangnya keterhubungan karyawan satu sama lain maupun perasaan tidak menjadi bagian dari budaya dan nilai-nilai organisasi membuat individu cenderung kurang termotivasi dan enggan berpartisipasi secara aktif dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Dampak Quiet Quitting dalam Dunia Kerja
Fenomena quiet quitting dapat mempengaruhi banyak aspek dalam dunia kerja .
Berikut dampak-dampak yang terjadi akibat quiet quitting dalam dunia kerja :
- Penurunan produktivitas yang disebabkan oleh rendahnya job satisfaction, individu merasa effort yang berlebih hanya sia-sia.
- Penurunan motivasi kerja
- Menurunnya minat kolaborasi
- Penurunan upaya berdaya saing yang juga berdampak pada penurunan inovasi dalam bekerja.
Bagaimana strategi individu mengatasi quiet quitting?
Serenko (2024) menyampaikan beberapa hal yang patut diperhatikan oleh pekerja mengatasi quiet quitting .
Pekerja perlu untuk menyiapkan beberapa hal yang dapat membantu meningkatkan motivasi dan semangat mereka dalam menjalani pekerjaan yang diembannya.
Pekerja perlu mengatur efisiensi kerjanya untuk mencapai hasil kerja yang memuaskan dengan waktu sesuai jam kerjanya tanpa mengharuskan penambahan jam kerja.
Pekerja juga perlu menemukan cara terbaik untuk mengatasi stres dan burnout.
Hal ini dapat membantunya untuk menyeimbangkan diri di tengah tekanan-tekanan yang muncul di tempat kerjanya.