Devisa Resmi: Devisa yang dimiliki oleh pemerintah dan bank sentral.
Devisa ini biasanya digunakan untuk menjaga kestabilan ekonomi dan melaksanakan kebijakan moneter.
Devisa Swasta: Devisa yang dimiliki oleh individu atau perusahaan swasta.
Devisa ini digunakan untuk keperluan pribadi atau transaksi bisnis.
-
Berdasarkan Bentuknya
Devisa Tunai: Uang dalam bentuk fisik (mata uang asing) yang dapat digunakan langsung untuk transaksi.
Devisa Non-Tunai: Termasuk cek perjalanan, giro, atau deposito dalam mata uang asing yang dapat digunakan untuk transaksi internasional.
-
Berdasarkan Fungsi
Devisa Kegiatan Ekonomi: Devisa yang digunakan untuk kegiatan perdagangan, investasi, dan pembayaran utang.
Devisa Spekulatif: Devisa yang dimiliki untuk tujuan spekulasi, yaitu membeli dan menjual mata uang dengan harapan mendapatkan keuntungan dari fluktuasi nilai tukar.
-
Pentingnya Devisa dalam Ekonomi
Devisa sangat penting bagi perekonomian suatu negara.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa devisa menjadi elemen krusial:
Stabilitas Ekonomi: Dengan memiliki cadangan devisa yang cukup, negara dapat menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi mata uangnya dari gejolak pasar internasional.
Mengatasi Defisit Perdagangan: Jika suatu negara mengalami defisit perdagangan (lebih banyak mengimpor dibandingkan mengekspor), devisa menjadi alat untuk membayar kekurangan tersebut.
Menarik Investasi Asing: Negara yang memiliki cadangan devisa yang kuat biasanya lebih menarik bagi investor asing.
Investor akan lebih percaya untuk menanamkan modal di negara yang memiliki stabilitas ekonomi.
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi: Devisa yang diperoleh dari ekspor dapat diinvestasikan kembali untuk pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.