Mubeng Kampus Jogja

UII Luncurkan Layanan Konseling Berbasis AI, Dukung Mahasiswa Berkembang Optimal

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Islam Indonesia (UII) meluncurkan layanan konseling berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) melalui Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII, Sabtu (12/10/2024) di UII.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kesehatan mental menjadi fokus di kalangan generasi muda. Di era media sosial yang menjamur, siapapun bisa berpotensi mengalami gangguan mental.

Untuk itu, Universitas Islam Indonesia (UII) meluncurkan layanan konseling berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) melalui Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII, Sabtu (12/10/2024) di UII.

"Layanan ini dihadirkan dengan tujuan agar mahasiswa dapat berkembang optimal dalam memahami potensi dirinya, dan menjadi pribadi yang tangguh," ungkap Kepala Divisi Pembinaan Kepribadian dan Kesejahteraan Mahasiswa DPK UII, Latifatul Laili dalam pembukaan.

Dia menjelaskan, program layanan kesehatan mental terpadu di lingkungan kampus itu melibatkan seluruh civitas dengan dukungan Dinas Kesehatan Sleman.

Ia pun menjelaskan, layanan konseling berbasis AI diperuntukkan bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental dengan kadar ringan.

Untuk mereka yang merasa permasalahannya sedang hingga berat, tetap direkomendasikan untuk konseling ke psikolog profesional.

Laili menambahkan selama ini pengguna layanan konseling DPK UII terbilang cukup banyak.

Hingga bulan Oktober 2024 ini, tercatat 502 mahasiswa mengakses layanan tersebut. Sementara itu sepanjang tahun lalu sebanyak 810 mahasiswa.

Layanan konseling ini bisa dimanfaatkan mahasiswa lewat laman.

Namun, jika dalam keadaan darurat bisa menghubungi nomor WhatsApp DPK UII.

Setelah itu, baru dilakukan self assessment. Berdasar hasil assessment, mahasiswa akan diarahkan memperoleh layanan yang disesuaikan keadaan diri mereka.

"Ada hampir 50 psikolog yang membantu kami. Dinkes Sleman juga siap membantu jika dirasa butuh rujukan," katanya.

Sementara, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni UII Dr Rohidin mengaku prihatin dengan kondisi kesehatan mental mahasiswa saat ini.

Pada berbagai kesempatan pertemuan, masalah kesehatan mental acap kali jadi pokok bahasan.

Halaman
12

Berita Terkini