Markas Damkar Godean Bakal Kembali Beroperasi Usai Insiden Perampokan, Pengamanan Dibantu Linmas 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Markas Damkar Godean, Sleman

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Insiden perampokan terhadap petugas yang terjadi pada 13 September 2024 dini hari lalu mengakibatkan Markas Pemadam Kebakaran (Damkar) Godean ditutup sementara.

Kini, markas yang berada di Kalurahan Sidoagung tersebut bakal kembali beroperasi pekan depan.

Untuk menambah penjagaan, pengamanan bakal dibackup petugas dari pelindung masyarakat (linmas). 

"(Bantuan personel linmas) buat ikut jaga malam. Pada trauma soalnya, kalau tugas sedikit orang. Rencana (dibantu) 2 orang tiap malamnya," ujar Kepala Satpol-PP Kabupaten Sleman yang membawahi Bidang Damkar, Shavitri Nurmala Dewi, Jumat (27/9/2024). 

Perempuan yang biasa disapa Evie ini mengatakan, Markas Damkar Godean kemungkinan dibuka kembali pada Selasa atau Rabu pekan depan.

Sementara ini masih ditutup pascainsiden perampokan.

Semua penanganan laporan kedaruratan dipusatkan langsung di markas Induk Sleman.

Penutupan markas dilakukan untuk kebutuhan penyelidikan pihak Kepolisian sekaligus sedikit perbaikan fisik.

Adapun untuk keamanan, selain menambah bantuan personel jaga, pihaknya juga telah memasang kamera CCTV di bagian depan dan belakang gedung. Sejauh ini persiapan kembali beroperasinya markas terus dilakukan. 

"(Buka) Minggu depan. Sekarang lagi mengatur shift petugas, nambah jadwal bantuan personil linmas sama sedikit perbaikan fisik," ujarnya. 

Baca juga: Perampokan di Markas Damkar Godean Sleman Libatkan Orang Dalam

Markas Damkar Godean disatroni kawanan perampok pada Jumat (13/9/2024) dinihari.

Kronologinya bermula ketika dinihari itu, ada 4 petugas sedang piket jaga di markas Damkar Godean di Senuko, Kalurahan Sidoagung.

Sekira pukul 02.35 WIB, petugas mendapat laporan dari call center damkar Induk Sleman terkait laporan ular masuk ke rumah warga di daerah Jomboran, Sendangagung, Minggir. 

Tiga petugas piket di markas damkar Godean diberangkatkan mendatangi laporan kedaruratan itu.

Sedangkan markas hanya dijaga seorang diri oleh korban, Triyono, yang merupakan komandan regu piket.

Hanya berselang lima menit setelah tiga petugas berangkat, markas damkar tiba-tiba disatroni sekelompok orang tak dikenal.

Para pelaku melakukan pengancaman menggunakan senjata tajam (sajam) jenis celurit.

Bahkan kesaksian rekan Triyono, korban sempat ditodong senjata api atau belakangan diketahui berjenis softgun. 

Triyono diduga disekap, mulutnya dilakban, dipukuli hingga memar dan barang berharganya dirampas.

Belakangan, laporan kedaruratan ular kobra masuk rumah di Jomboran, Sendangagung, Minggir ternyata fiktif.

Pelapor, yang mengatasnamakan bernama Ria, nomornya tidak bisa dihubungi.

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan oleh korban ke Polsek Godean. Tim gabungan Ditreskrimum Polda DIY, yang menangani perkara ini telah berhasil mengamankan 7 dari 12 terduga pelaku.

Direktur Dit Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi Sabtu pekan lalu mengatakan, berdasarkan keterangan yang diterima, 3 di antara pelaku yang sudah ditangkap tersebut adalah pegawai pemadam kebakaran. 

"Dari data yang kami terima, dari 7 orang pelaku (yang telah ditangkap), 3 orang pelaku adalah pegawai damkar. Lainnya bukan," kata dia..

Ketiga pegawai damkar tersebut berinisial NUG, DD dan OS.

Status mereka ada yang sudah pegawai negeri sipil (PNS) dan ada pula yang belum.

Tiga pelaku tersebut, bersama rekannya yang lain melakukan aksi penganiayaan disertai pencurian terhadap korban, Triyono, komandan regu piket Pemadam Kebakaran di Markas Damkar Godean pada 13 September dinihari, dengan motif sakit hati. 

Namun, sakit hati terkait apa, pihak Kepolisian belum detail mengungkapkannya. Karena masih menunggu penangkapan terhadap lima orang pelaku lain yang masih buron, untuk mengungkap secara terang apa yang sebenarnya terjadi. 

"Hasil penyelidikan kami sementara dari interogasi yang ada, motifnya dari para pelaku ini sakit hati terhadap korban. Namun untuk lebih jelasnya saya pikir kita bisa jelaskan nanti ketika semua pelakunya terungkap sehingga jelas peristiwa apa yang terjadi," kata Endriadi. 

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Nugroho Arianto mengatakan, perkara pencurian yang disertai penganiyaan yang terjadi di Markas Damkar Godean Kabupaten Sleman ini menjadi atensi pihak Kepolisian.

Polda DIY sendiri dalam pengungkapan perkara ini telah membentuk tim dan telah mengamankan 7 pelaku. 

"Pelaku lainnya masih dalam pengejaran," kata dia.(*)

Berita Terkini